DPR Soroti Praktik Rekrutmen Usia Dini di Oriental Circus Indonesia

DPR Pertanyakan Motif di Balik Perekrutan Anak-Anak ke Sirkus

Komisi III DPR RI menyoroti praktik perekrutan anak-anak usia dini sebagai pemain sirkus di Oriental Circus Indonesia (OCI). Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025), sejumlah anggota dewan mempertanyakan motif di balik perekrutan tersebut dan dugaan penganiayaan terhadap mantan pemain sirkus.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bimantoro Wiyono, mengungkapkan kekhawatirannya terkait usia para pemain sirkus yang direkrut oleh OCI. Ia mempertanyakan niat awal perusahaan dalam merekrut anak-anak usia dini dan menjadikan mereka pemain sirkus. Bimantoro juga menyoroti kontrak kerja yang diberikan kepada para pemain sirkus, serta kondisi tempat tinggal mereka selama bekerja di OCI. Ia mengaku mendapat laporan mengenai perlakuan tidak terpuji terhadap para pemain sirkus, terutama mereka yang masih di bawah umur, yang menyebabkan trauma.

Dugaan Pengabaian Medis pada Pemain Sirkus yang Mengalami Kecelakaan

Selain itu, anggota Komisi III DPR RI lainnya, Muhamad Nurdin, menyoroti kasus pemain sirkus yang mengalami kecelakaan kerja, yakni jatuh dari ketinggian 15 meter. Pemain sirkus tersebut mengalami patah tulang dan keseleo, namun diduga tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. Nurdin mempertanyakan kebenaran informasi bahwa pemain sirkus tersebut hanya diberikan pengobatan seadanya dan tidak dibawa ke rumah sakit, yang kemudian menyebabkan kelumpuhan.

Klarifikasi dari Pendiri OCI

Menanggapi pertanyaan dan tuduhan tersebut, pendiri OCI, Jansen Manansang, membantah telah mengabaikan pengobatan terhadap mantan pemain sirkus bernama Ida yang mengalami kecelakaan kerja. Ia mengklaim bahwa pihaknya telah mengeluarkan biaya yang cukup besar, lebih dari Rp 39 juta pada tahun 1989, untuk operasi dan perawatan pasca kecelakaan kerja Ida. Jansen menjelaskan bahwa perawatan Ida juga melibatkan keluarga, termasuk terapi dan rawat jalan. Setelah kecelakaan, Ida tetap dipekerjakan sebagai staf administrasi dan diizinkan pulang setiap akhir pekan.

Jansen menegaskan bahwa setelah Ida terjatuh saat pertunjukan, pihaknya langsung memberikan penanganan medis yang layak. Ida diterbangkan ke Jakarta dan dirawat di RS Sumber Waras oleh dokter terbaik saat itu. Ia mengklaim memiliki bukti-bukti yang mendukung klaimnya tersebut, termasuk catatan medis dan keterangan saksi.

Pembelaan OCI Terhadap Tuduhan

OCI membantah segala tuduhan penganiayaan dan pengabaian medis terhadap para pemain sirkusnya. Pihaknya mengklaim selalu memberikan perawatan dan perhatian yang layak kepada seluruh karyawan, termasuk mereka yang mengalami kecelakaan kerja. OCI juga menegaskan bahwa perekrutan anak-anak usia dini dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan dan pendidikan mereka.

OCI menyatakan siap memberikan klarifikasi lebih lanjut dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah ini.

Investigasi Lebih Lanjut

Komisi III DPR RI berjanji akan mendalami lebih lanjut kasus ini dan melakukan investigasi yang komprehensif. Pihaknya akan memanggil saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan terhadap OCI. DPR RI berkomitmen untuk melindungi hak-hak pekerja, termasuk para pemain sirkus, dan memastikan bahwa tidak ada praktik eksploitasi atau penganiayaan yang terjadi.