Pimpinan Pesantren di Lombok Barat Diciduk Polisi Atas Dugaan Tindak Asusila Terhadap Santriwati
Pimpinan Pesantren di Lombok Barat Ditahan Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Santriwati
Polresta Mataram telah mengamankan AF, seorang ketua yayasan pondok pesantren terkemuka di wilayah Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Penahanan ini dilakukan menyusul laporan yang masuk terkait dugaan tindakan asusila terhadap sejumlah santriwati di lingkungan pesantren yang dipimpinnya.
AKP Regi Halili, Kasat Reskrim Polresta Mataram, menjelaskan bahwa penahanan AF dilakukan untuk menjaga kondusifitas wilayah, mengingat sensitivitas kasus ini. Lebih lanjut, AKP Regi Halili menegaskan bahwa saat ini AF masih berstatus sebagai terlapor. Pihak kepolisian masih terus melakukan serangkaian penyelidikan mendalam untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan yang diperlukan guna menentukan status hukum AF selanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laporan para korban, tindakan pelecehan tersebut diduga terjadi di beberapa lokasi berbeda di dalam pesantren. Beberapa tempat yang disebut-sebut menjadi lokasi kejadian antara lain kamar pribadi, ruang belajar, dan beberapa ruangan lainnya. Pihak kepolisian saat ini tengah berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan lebih lanjut untuk memvalidasi informasi tersebut.
Motivasi para korban untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib disebut-sebut terinspirasi oleh serial "Bidah" yang tengah viral di media sosial. Serial tersebut mengangkat isu serupa, yaitu mengenai keberanian korban kekerasan seksual untuk membuka suara dan mencari keadilan. Hal ini mendorong para santriwati yang menjadi korban untuk berani melaporkan kejadian yang mereka alami.
Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan oleh sejumlah alumni santriwati yang mengaku menjadi korban tindakan pelecehan dan pencabulan oleh AF. Jumlah korban yang melapor diperkirakan mencapai puluhan orang. Keberanian mereka untuk mengungkap kejadian ini dipicu oleh kesadaran dan dukungan yang muncul setelah mengikuti perkembangan kasus-kasus serupa yang viral di media sosial.
Daftar dugaan lokasi kejadian:
- Kamar pribadi
- Ruang belajar
- Ruangan tertentu di pesantren
Polresta Mataram berkomitmen untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan, serta memastikan perlindungan dan pendampingan bagi para korban. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi, serta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.