Ranieri Kembali Mempesona: Roma Raih 30 Poin dalam 15 Laga Era Pelatih Legendaris
Ranieri Pimpin Kebangkitan Roma di Serie A
Kemenangan dramatis 2-1 atas Como di Stadion Olimpico, Minggu (2 Maret 2025), menjadi bukti nyata sentuhan magis Claudio Ranieri di kursi kepelatihan AS Roma. Tiga poin krusial tersebut melanjutkan tren positif Giallorossi di bawah komando pelatih berpengalaman ini. Roma, yang sempat tertinggal lebih dulu berkat gol Lucas Da Cunha memanfaatkan assist Maxi Perrone di babak pertama, menunjukkan mentalitas juang yang tinggi. Perubahan taktik Ranieri di babak kedua terbukti efektif. Gol penyeimbang dicetak Alexis Saelemaekers, sebelum Artem Dovbyk membalikkan keadaan setelah Marc Kempf mendapatkan kartu merah. Kemenangan ini sekaligus menandai kemenangan keempat beruntun Roma di Serie A – sebuah pencapaian yang belum pernah diraih dalam lima tahun terakhir, membuktikan transformasi signifikan yang terjadi di skuat Ibu Kota.
Transformasi Signifikan di Tangan Ranieri
Catatan impresif 30 poin dari 15 pertandingan Serie A di bawah asuhan Ranieri adalah bukti nyata kemampuannya dalam meramu strategi dan membangkitkan semangat tim. Hanya Inter Milan (33 poin) dan Napoli (31 poin) yang memiliki perolehan poin lebih baik, sementara Atalanta menyamai torehan Roma. Total poin Roma kini mencapai 43 poin dari 27 pertandingan, menempatkan mereka di posisi kedelapan klasemen sementara. Perbandingan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan posisi Roma sebelum kedatangan Ranieri, yaitu peringkat ke-12 dengan raihan 13 poin dari 12 laga. Keberhasilan Ranieri ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pelatih handal yang mampu mengangkat performa tim dalam waktu singkat. Pengalamannya melatih klub-klub top Eropa seperti Atletico Madrid, Chelsea, Juventus, dan Inter Milan, serta dua periode kepelatihannya di Roma (2009-2011 dan 2019) dengan catatan 53 kemenangan, 20 imbang, dan 23 kekalahan, menjadi modal berharga dalam mengemban tugasnya saat ini.
Sukses Mengejutkan, Mengulang Kejayaan Leicester?
Banyak yang mengingat kisah ajaib Ranieri bersama Leicester City di musim 2015-2016, saat ia berhasil mengantar klub tersebut meraih gelar juara Liga Inggris yang mengejutkan dunia. Kini, Ranieri kembali menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan keajaiban. Strategi, perubahan taktik, dan kemampuannya membangkitkan semangat para pemain menjadi kunci keberhasilannya di Roma. Meskipun tantangan masih membentang di sisa musim, penampilan Roma di bawah asuhan Ranieri memberikan secercah harapan bagi para pendukung Giallorossi untuk kembali bersaing di papan atas klasemen Serie A. Pertanyaan besarnya adalah, bisakah Ranieri mengulang kesuksesan dramatisnya di Leicester dan membawa Roma menuju prestasi gemilang? Waktu akan menjawabnya.