Devisa Negara Mengalir Deras, Remitansi PMI Sentuh Angka Rp 253,3 Triliun di Tahun 2024
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) melaporkan sumbangan signifikan dari para pekerja migran Indonesia (PMI) terhadap perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2024, remitansi yang dikirimkan oleh para pahlawan devisa ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp 253,3 triliun. Angka ini menjadi bukti nyata kontribusi besar PMI dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Menurut Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, perolehan remitansi sebesar Rp 253,3 triliun tersebut berasal dari transaksi yang dilakukan oleh sekitar 297.000 PMI yang tersebar di berbagai negara. Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, dan Hong Kong menjadi negara-negara penyumbang remitansi terbesar bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa PMI di negara-negara tersebut memiliki peran penting dalam menghasilkan pendapatan yang kemudian dikirimkan ke tanah air.
Kementerian P2MI menargetkan peningkatan penempatan PMI di tahun 2025. Jika target penempatan 425.000 PMI tercapai, proyeksi remitansi di tahun 2025 diperkirakan akan melonjak menjadi sekitar Rp 433,6 triliun. Namun, jika jumlah penempatan PMI tetap berada di kisaran 350.000 orang, remitansi diperkirakan akan meningkat sedikit menjadi sekitar Rp 300 triliun. Dengan demikian, peningkatan jumlah PMI yang bekerja di luar negeri berpotensi secara signifikan meningkatkan devisa negara melalui remitansi.