Duka Mendalam: Paus Fransiskus Wafat, Kenangan Kunjungan Bersejarah ke Indonesia
Kabar duka menyelimuti umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual yang kharismatik dan penuh kasih, telah berpulang ke pangkuan Bapa di usia 88 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga kenangan akan kepemimpinan yang bijaksana dan serangkaian kunjungan pastoral yang menginspirasi, termasuk lawatan bersejarah ke Indonesia.
Menurut informasi yang disampaikan pihak Vatikan, Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhir sehari setelah memimpin Misa Paskah di Saint Peter's Square pada Minggu (20/4/2025). Kardinal Kevin Farrell menyampaikan pernyataan resmi melalui saluran Telegram Vatikan, mengumumkan bahwa "Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada pukul 7:35 (0535 GMT) pagi ini."
Beberapa bulan sebelum berpulang, tepatnya pada tanggal 3 hingga 5 September 2024, Paus Fransiskus melaksanakan kunjungan Apostolik ke Indonesia. Kunjungan ini menjadi momen penting dan membawa sukacita bagi umat Katolik di Indonesia. Di Jakarta, Paus Fransiskus memimpin Misa Akbar yang dihadiri ribuan umat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 September 2024.
Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia tidak hanya menjadi berkat rohani bagi umat Katolik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi berbagai sektor. Sektor perhotelan, misalnya, mengalami peningkatan signifikan dalam tingkat hunian. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Jakarta mencatat peningkatan okupansi hotel menjelang dan selama kunjungan Paus Fransiskus.
Ketua PHRI Kota Jakarta, Sutrisno Iwantono, menjelaskan bahwa peningkatan okupansi tidak hanya terjadi di hotel-hotel kelas menengah, tetapi juga di penginapan-penginapan lainnya. "Ya itu (okupansinya) naiklah dan mendekati penuh semua, yang datang kan bisa dari (berbagai kalangan) kalangan-kalangan atas yang ada uang kan nah itu bisa menginap di hotel-hotel bintang tiga, empat atau lima. Tapi yang lainnya bisa menginap di hotel yang lebih rendah gitu," ungkap Sutrisno.
Diperkirakan, peningkatan okupansi hotel di Jakarta akibat kunjungan Paus Fransiskus mencapai 15 hingga 25%. Hal ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi hotel-hotel di sekitar GBK dan area kegiatan lainnya. Kedatangan Paus Fransiskus disambut dengan gembira oleh para pelaku industri perhotelan karena mampu meningkatkan pendapatan mereka, mengingat antusiasme jemaat untuk mengikuti Misa Akbar di SUGBK sangat tinggi.
Selain dampak ekonomi, kunjungan Paus Fransiskus juga mengangkat citra Indonesia di mata dunia. Kehadiran pemimpin tertinggi Vatikan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang aman, toleran, dan rukun, meskipun memiliki keragaman agama dan budaya yang kaya.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus berdampak positif bagi citra Indonesia. "Jadi kedatangan beliau ya tentu akan berdampak positif, karena beliau hadir ke suatu negara pasti faktor keamanannya kan harus aman. Nah itu paling tidak bisa membantu citra Indonesia itu aman jadi kalau ada cerita yang nggak bagus Paus aja datang kok," ujarnya.
Nia Niscaya menambahkan, "Walaupun kita mayoritas Muslim, beliau sebagai pemimpin Katolik dunia berkenan hadir ke sini, jadi mungkin beliau bisa melihat nanti, apalagi kalau ada tokoh-tokoh agama lain kan. Bahwa kita itu harus menjaga keragaman beragama ini secara damai."
Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus juga menyempatkan diri untuk berdialog lintas agama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh persahabatan. Paus Fransiskus bahkan memberikan berkat kepada Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal, simbol persaudaraan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, warisan kepemimpinan, pesan perdamaian, dan semangat persaudaraan yang beliau tinggalkan akan terus hidup dan menginspirasi. Selamat jalan, Paus Fransiskus. Semoga engkau beristirahat dengan tenang dalam kedamaian abadi.