Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun: Sempat Dirawat Akibat Pneumonia Ganda

Kabar duka menyelimuti umat Katolik di seluruh dunia. Pemimpin tertinggi mereka, Paus Fransiskus, menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun, tepatnya pada hari Senin, 21 April 2025.

Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci, menyampaikan pengumuman resmi mengenai kepergian Paus Fransiskus. Dalam keterangannya, Kardinal Farrell menyatakan, "Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya telah dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya."

Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli. Menurut laporan Vatican News, Paus dilarikan ke rumah sakit pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah mengalami bronkitis selama beberapa hari. Kondisi kesehatan Paus kemudian mengalami penurunan yang signifikan. Pada tanggal 18 Februari, tim dokter mendiagnosis Paus Fransiskus menderita pneumonia ganda, sebuah kondisi yang menyerang kedua paru-parunya.

Pneumonia ganda merupakan infeksi paru-paru yang memengaruhi kedua sisi paru-paru secara bersamaan. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada alveoli, yaitu kantung udara kecil di paru-paru, yang kemudian terisi cairan atau nanah. Pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Gejala pneumonia ganda dapat bervariasi, namun beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Penyumbatan pada saluran pernapasan
  • Batuk yang menghasilkan dahak
  • Demam, disertai keringat dan menggigil
  • Detak jantung dan pernapasan yang cepat
  • Kelelahan ekstrem
  • Mual dan muntah
  • Diare

Pada pasien lanjut usia, seperti Paus Fransiskus, gejala pneumonia ganda juga dapat mencakup kebingungan, perubahan kemampuan berpikir, dan suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.

Tingkat keparahan pneumonia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah segmen lobus paru-paru yang terinfeksi. Semakin banyak segmen yang terinfeksi, baik pada satu atau kedua paru-paru, maka penyakit tersebut cenderung lebih serius dan memerlukan penanganan medis yang intensif.