Wagub Rano Karno Tinjau Pengungsian Banjir Kampung Melayu, Pastikan Penanganan Medis dan Distribusi Bantuan

Wagub Rano Karno Tinjau Langsung Kondisi Pengungsi Banjir Kampung Melayu

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pengungsian korban banjir di SDN 01 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 10.36 WIB. Kedatangannya disambut oleh para pengungsi yang sebagian besar masih merasakan dampak dari bencana banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Senin dini hari. Dalam kunjungannya, Rano Karno mengenakan pakaian dinas berwarna cokelat dan topi hitam bertuliskan namanya. Ia tampak berkeliling menyapa para pengungsi dan meninjau kondisi fasilitas pengungsian yang tersedia di ruang-ruang kelas sekolah tersebut.

Fokus pada Perawatan Kesehatan dan Distribusi Bantuan

Salah satu fokus utama kunjungan Rano Karno adalah memastikan akses kesehatan bagi para korban banjir. Ia memperhatikan seorang lansia yang tengah terbaring sakit dan kesulitan bergerak. Setelah berbincang dengan keluarga lansia tersebut, Rano Karno langsung menginstruksikan agar lansia tersebut segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Sikap sigap dan kepeduliannya tersebut mendapatkan apresiasi dari keluarga pengungsi. Selain memastikan akses kesehatan, Rano Karno juga mengakui adanya kendala dalam pendistribusian bantuan logistik kepada para korban banjir. Dari total sekitar 1400 korban banjir di wilayah tersebut, sekitar 700 mengungsi di SDN 01 Kampung Melayu, sementara 700 lainnya masih bertahan di rumah masing-masing. Distribusi bantuan yang efektif dan merata menjadi tantangan utama, mengingat banyaknya korban yang tersebar. Ia menekankan pentingnya upaya untuk mengumpulkan para korban di satu tempat agar distribusi bantuan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan terarah.

Upaya Antisipasi Banjir dan Kerja Sama Antar Instansi

Rano Karno menjelaskan bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh meluapnya Bendung Katulampa yang telah melewati batas siaga. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan status siaga 1 sebagai respons terhadap situasi darurat ini. Banjir di Jakarta, menurutnya, merupakan masalah struktural yang membutuhkan penanganan komprehensif dan kerja sama dari berbagai pihak. Sebagai bagian dari upaya antisipasi, Rano Karno menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengerukan endapan lumpur di 17 sungai di Jakarta. Pengerukan ini, kata dia, merupakan salah satu langkah antisipasi menghadapi potensi curah hujan tinggi yang diprediksi oleh BMKG hingga bulan April mendatang. Pengerukan waduk juga dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan daya tampung air dan meminimalisir dampak banjir. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Kerja sama antar instansi dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan banjir yang kompleks ini.

Kesimpulan

Kunjungan Wagub Rano Karno ke lokasi pengungsian korban banjir di Kampung Melayu menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan bantuan dan memastikan keselamatan para korban. Fokus pada penanganan medis dan distribusi bantuan yang efektif menjadi prioritas utama. Selain itu, upaya antisipasi banjir melalui pengerukan sungai dan waduk, serta kerja sama antar instansi, dianggap penting untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang. Permasalahan banjir di Jakarta memang merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi jangka panjang dan terpadu.