Tata Metal Lestari Terapkan Strategi Ganda: Dekarbonisasi dan Perlindungan Pesisir Melalui Penanaman Mangrove
PT Tata Metal Lestari, perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur besi dan baja, menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan mengambil langkah konkret dalam dekarbonisasi dan pencegahan abrasi. Perusahaan ini menanam 661 pohon mangrove di wilayah Pantai KSS (Keramat, Sukawali, Surya Bahari), Kabupaten Tangerang. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai target dekarbonisasi industri. Sektor industri sendiri memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, proses produksi seringkali menghasilkan emisi yang berdampak pada kualitas udara dan kesehatan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menyusun kebijakan untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk Surat Edaran Menteri Perindustrian nomor 2 tahun 2025 tentang Penyampaian Data Emisi Industri melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS). Tata Metal Lestari telah menerapkan Standar Industri Hijau dan aktif dalam mengatasi masalah lingkungan.
Penanaman mangrove ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap Roadmap Dekarbonisasi Industri 2025-2045 yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian dan Bappenas. Mangrove dipilih karena memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2) tiga hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis biasa, sekaligus berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai dari abrasi. Nicolas Bagus Setiabudi, VP of Capital Planning PT Tatalogam Group, menyatakan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada penanaman mangrove. Beberapa langkah konkret lain juga telah diambil untuk mendukung dekarbonisasi, termasuk transisi energi bersih dengan pemasangan panel surya di pabrik Cikarang dan Sadang. Langkah ini berhasil mengurangi emisi CO2 dari penggunaan listrik konvensional hingga 5.000 ton CO2e. Selain itu, Tata Metal Lestari menginisiasi proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) berbasis microalgae yang berpotensi mengurangi 40-60% emisi gas rumah kaca (GRK) dalam proses produksi. Perusahaan juga mendukung ekonomi sirkular dengan mendaur ulang scrap steel menjadi produk bernilai tinggi. Pemilihan pantai KSS sebagai lokasi penanaman mangrove didasari oleh kondisi lahan yang kritis akibat banjir rob dan abrasi pantai yang semakin parah dari tahun ke tahun.
Berikut adalah daftar inisiatif PT Tata Metal Lestari dalam mendukung dekarbonisasi dan keberlanjutan:
- Penanaman 661 Mangrove: Dilakukan di Pantai KSS, Kabupaten Tangerang untuk menyerap karbon dan mencegah abrasi.
- Transisi Energi Bersih: Pemasangan panel surya di pabrik Cikarang dan Sadang untuk mengurangi emisi CO2.
- Proyek CCUS Berbasis Microalgae: Upaya mengurangi emisi GRK dalam proses produksi.
- Daur Ulang Scrap Steel: Mendukung ekonomi sirkular dengan mengubah limbah menjadi produk bernilai.
Dengan berbagai upaya ini, PT Tata Metal Lestari menunjukkan komitmennya terhadap bisnis berkelanjutan, yang dibuktikan dengan perolehan sertifikat Standar Industri Hijau (SIH) dan skor B pada CDP (Carbon Disclosure Project) disclosure pada tahun 2023.