Leicester City Terjerembap ke Championship dengan Rekor Negatif yang Mencoreng Sejarah Klub

Leicester City harus menerima kenyataan pahit terdegradasi ke Championship musim depan, sebuah ironi mengingat mereka pernah menjadi kampiun Premier League. Kepastian ini didapat setelah kekalahan 0-1 dari Liverpool di hadapan pendukung sendiri, Minggu (20/4/2025), gol tunggal Trent Alexander-Arnold memastikan nasib The Foxes.

Dengan hasil ini, Leicester City tidak mampu lagi keluar dari zona degradasi. Mereka tertahan di posisi ke-19 klasemen sementara dengan raihan 18 poin dari 33 pertandingan. Selisih 18 poin dengan West Ham United, yang berada di posisi aman ke-17, menjadi jurang yang tak mungkin lagi dijembatani.

Degradasi ini menjadi pil pahit yang harus ditelan oleh para penggemar Leicester City. Setelah sempat kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris, mereka harus kembali berjuang dari bawah. Lebih memilukan lagi, Leicester City mencatatkan rekor buruk yang akan selalu diingat dalam sejarah klub.

The Foxes menjadi tim pertama di level kompetisi profesional Inggris yang menelan delapan kekalahan kandang secara beruntun tanpa mampu mencetak satu gol pun. Terakhir kali mereka membobol gawang lawan di King Power Stadium adalah pada tanggal 8 Desember, saat bermain imbang 2-2 melawan Brighton & Hove Albion.

Pergantian manajer dari Steve Cooper ke Ruud van Nistelrooy ternyata tidak memberikan dampak positif bagi performa tim. Bahkan, performa Leicester City justru semakin terpuruk di bawah asuhan Van Nistelrooy. Padahal, saat Cooper meninggalkan klub pada pekan ke-15, Leicester City masih berada di posisi ke-16 klasemen sementara.

Di bawah kepemimpinan Van Nistelrooy, Leicester City hanya mampu meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang dari 19 pertandingan terakhir. Selain itu, mereka juga menjadi tim dengan produktivitas gol terburuk kedua di liga setelah Southampton, dengan hanya mampu mencetak 27 gol.

Ruud van Nistelrooy mengungkapkan kekecewaannya atas degradasi yang dialami timnya. Ia berjanji akan memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan pembenahan agar tim dapat kembali kompetitif di masa depan. "Kami akan memanfaatkan waktu yang ada untuk berbenah agar lebih baik. Klub harus terus bergerak dan tugas saya membawa tim ini finis sebaik mungkin," ujar Van Nistelrooy.

"Saya kecewa sekali kami sudah dipastikan degradasi. Kami terus berharap dan berusaha, tapi gap semakin menjauh dalam beberapa pekan terakhir," tambahnya.

Berikut beberapa fakta yang menyertai degradasi Leicester City:

  • Posisi Klasemen Akhir: Terpuruk di posisi ke-19 dengan 18 poin.
  • Rentetan Kekalahan Kandang: Delapan kekalahan beruntun tanpa mencetak gol di kandang.
  • Performa di Bawah Van Nistelrooy: Hanya 2 kemenangan dari 19 laga.
  • Produktivitas Gol: Terburuk kedua di liga setelah Southampton.