SeaCURE: Terobosan Teknologi Penghilangan Karbon Dioksida dari Laut untuk Atasi Perubahan Iklim

SeaCURE: Terobosan Teknologi Penghilangan Karbon Dioksida dari Laut untuk Atasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim terus menjadi ancaman global yang mendesak, mendorong para ilmuwan dan inovator untuk mencari solusi inovatif. Salah satu terobosan menjanjikan datang dari bidang teknologi penghilangan karbon, dengan proyek bernama SeaCURE yang berfokus pada penyerapan langsung karbon dioksida (CO2) dari lautan. Inisiatif ini sedang menjalani uji coba skala kecil di pantai selatan Inggris, menandai langkah penting dalam upaya memanfaatkan potensi lautan sebagai penyerap karbon alami.

Memahami Cara Kerja SeaCURE

SeaCURE mengadopsi pendekatan yang berbeda dari teknologi penangkapan karbon konvensional yang berfokus pada udara. Alih-alih, SeaCURE menargetkan CO2 yang sudah larut dalam air laut. Prosesnya melibatkan beberapa tahapan:

  1. Ekstraksi CO2: Air laut diproses untuk melepaskan CO2 yang terlarut. Salah satu metodenya adalah dengan meningkatkan keasaman air laut.
  2. Pengumpulan CO2: CO2 yang dilepaskan kemudian dikumpulkan dan dipisahkan.
  3. Penyimpanan Permanen: CO2 yang terkumpul selanjutnya disimpan secara permanen di bawah tanah, mencegahnya kembali ke atmosfer.
  4. Pengembalian Air Laut: Air laut yang telah dihilangkan kandungan karbonnya dikembalikan ke laut.

Teknologi ini menggunakan tangki khusus yang disebut "stripper" untuk memfasilitasi proses ekstraksi CO2. Selain pengasaman, metode lain seperti peningkatan luas permukaan kontak antara air laut dan udara juga sedang dieksplorasi untuk meningkatkan efisiensi pelepasan CO2.

Potensi Lautan sebagai Solusi Iklim

Lautan memainkan peran penting dalam siklus karbon global, menyerap sekitar sepertiga dari emisi CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Dengan menghilangkan CO2 langsung dari laut, SeaCURE bertujuan untuk meningkatkan kemampuan alami lautan untuk menyerap lebih banyak karbon dari atmosfer.

Profesor Paul Halloran dari University of Exeter, yang memimpin proyek SeaCURE, menjelaskan bahwa lautan mengandung karbon sekitar 150 kali lebih banyak daripada udara. Ini menyoroti potensi besar lautan sebagai reservoir karbon dan pentingnya mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan potensi ini.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun menjanjikan, teknologi penghilangan karbon dari laut menghadapi tantangan signifikan. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan energi yang besar untuk menjalankan proses ekstraksi dalam skala besar. Oleh karena itu, keberhasilan SeaCURE bergantung pada penggunaan sumber energi terbarukan untuk meminimalkan dampak lingkungan.

Saat ini, SeaCURE masih dalam tahap awal pengembangan, dengan kapasitas penghilangan karbon di bawah 100 metrik ton per tahun. Namun, para pengembang optimis bahwa dengan penerapan skala global dan penggunaan energi bersih, teknologi ini berpotensi menghilangkan hingga 14 miliar ton CO2 per tahun dari lautan.

Oliver Geden, anggota Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), menekankan pentingnya penghilangan karbon untuk mencapai emisi nol bersih dan menghentikan pemanasan global. SeaCURE hanyalah salah satu dari berbagai solusi teknologi penghilangan karbon yang sedang dikembangkan, termasuk penangkapan karbon langsung dari udara (DAC).

Menuju Masa Depan Berkelanjutan

SeaCURE mewakili langkah maju yang signifikan dalam upaya memerangi perubahan iklim. Dengan memanfaatkan potensi lautan sebagai penyerap karbon alami, teknologi ini menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer. Meskipun tantangan tetap ada, potensi SeaCURE untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan tidak dapat disangkal.