Uskup Timika Kenang Paus Fransiskus sebagai Pembela Kaum Marginal

Keuskupan Timika berduka atas wafatnya Sri Paus Fransiskus. Uskup terpilih Keuskupan Timika, Mgr. Bernadus Barus, OSA, menyampaikan penghormatan terakhirnya kepada mendiang Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025.

Bagi Mgr. Barus, Paus Fransiskus bukan hanya seorang pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi juga sosok yang tanpa lelah memperjuangkan hak-hak kaum miskin dan tertindas. Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai "martir bagi orang-orang miskin," sebuah ungkapan yang mencerminkan dedikasi mendalam Paus Fransiskus terhadap mereka yang terpinggirkan.

"Paus Fransiskus adalah murid Kristus yang sejati," tegas Mgr. Barus, seraya menyoroti keberanian Paus Fransiskus dalam membuat kebijakan-kebijakan transformatif. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meruntuhkan mentalitas klerikal yang berpusat pada kekuasaan, dan menggantinya dengan semangat pelayanan yang tulus.

Ketua STFT Fajar Timur ini juga menekankan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang senantiasa dekat dengan Tuhan dalam doa, dan selalu hadir bagi orang-orang kecil serta anak-anak. Kehidupan Paus Fransiskus adalah teladan nyata tentang bagaimana iman harus diwujudkan dalam tindakan nyata, terutama dalam membela mereka yang paling membutuhkan.

Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh umat Katolik di seluruh dunia. Namun, warisan spiritual dan komitmen Paus Fransiskus terhadap keadilan sosial akan terus menginspirasi generasi mendatang. Ia meninggalkan jejak yang tak terhapuskan sebagai pemimpin yang berani, rendah hati, dan penuh kasih bagi semua orang, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Dedikasinya untuk melayani Tuhan dan Gereja akan selalu dikenang.