Warren Buffett Tegaskan Skeptisisme Terhadap Emas di Tengah Rekor Harga
Harga emas global mencatatkan rekor tertinggi baru pada hari Senin (21 April 2025), didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat dan meningkatnya kekhawatiran atas perselisihan perdagangan antara AS dan China. Harga emas spot melonjak 1,7 persen menjadi 3.385,28 dolar AS per troy ons, setelah sempat mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di 3.395,95 dolar AS. Kontrak berjangka emas di bursa AS juga mengalami kenaikan sebesar 2,1 persen, mencapai 3.396,60 dolar AS.
Kenaikan harga ini kembali memperkuat posisi emas sebagai aset safe haven yang dicari investor di tengah ketidakpastian pasar. Namun, di tengah reli harga yang mengesankan ini, investor legendaris Warren Buffett tetap mempertahankan pandangannya yang skeptis terhadap logam mulia tersebut.
Pandangan Warren Buffett Tentang Emas
Warren Buffett, melalui berbagai kesempatan, secara konsisten menyampaikan keraguannya terhadap emas sebagai instrumen investasi yang menarik. Ia berpendapat bahwa emas hanyalah penyimpan nilai yang pasif dan tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan pertumbuhan yang signifikan seperti aset produktif lainnya.
Dalam surat tahunan kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2011, Buffett menjelaskan:
"Emas ... memiliki dua kekurangan yang signifikan, yaitu tidak banyak manfaatnya maupun untuk berkembang biak. Memang, emas memiliki beberapa kegunaan industri dan dekorasi, tetapi permintaan untuk tujuan ini terbatas dan tidak mampu menyerap produksi baru. Sementara itu, jika Anda memiliki satu ons emas untuk selamanya, Anda akan tetap memiliki satu ons di akhir masa pakainya."
Buffett menekankan bahwa emas tidak menghasilkan pendapatan, tidak menciptakan barang atau jasa, dan tidak memiliki nilai tambah seperti yang dimiliki oleh bisnis produktif atau saham perusahaan. Baginya, investasi yang ideal adalah investasi yang menghasilkan cash flow dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Emas: Aset yang Bergantung pada Ketakutan
Lebih lanjut, Buffett berpendapat bahwa sebagian besar investor membeli emas bukan karena nilai intrinsiknya, melainkan karena didorong oleh ketakutan dan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi atau geopolitik. Emas dianggap sebagai aset yang aman di masa krisis, namun Buffett meragukan kemampuannya untuk memberikan keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan.
Dalam sebuah wawancara di CNBC pada tahun 2009, ia menyatakan:
"Saya tidak punya pandangan mengenai di mana (emas) akan berada (dalam lima tahun ke depan), tapi satu hal yang dapat saya katakan adalah emas tidak akan melakukan apa pun antara sekarang dan nanti kecuali melihat Anda."
Dalam wawancara lain pada tahun 2011, Buffett menyebut emas sebagai "cara bertahan saat takut", bukan sarana untuk membangun kekayaan secara aktif. Ia berpendapat bahwa keuntungan dari investasi emas sangat bergantung pada meningkatnya ketakutan di kalangan investor.
Investasi Singkat di Barrick Gold
Pada tahun 2020, Berkshire Hathaway sempat mengejutkan pasar dengan membeli saham Barrick Gold, salah satu perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia. Namun, investasi ini hanya berlangsung singkat, dan saham tersebut dijual dalam waktu kurang dari dua kuartal. Banyak analis percaya bahwa langkah ini lebih merupakan respons terhadap ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 daripada perubahan fundamental dalam pandangan Buffett terhadap emas.
Prospek Harga Emas
Terlepas dari skeptisisme Buffett, proyeksi pasar untuk emas tetap positif. Analis UBS, Giovanni Staunovo, memperkirakan bahwa harga emas dapat menembus 3.500 dolar AS per troy ounce dalam beberapa bulan mendatang. Faktor-faktor yang mendukung proyeksi ini termasuk ketegangan geopolitik yang berkelanjutan, ketidakpastian ekonomi global, dan kekhawatiran tentang stabilitas dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.
Namun, seperti yang diingatkan oleh Buffett, harga yang tinggi bukanlah satu-satunya indikator nilai investasi. Meskipun kilau emas mungkin menarik perhatian, bagi sebagian investor, nilai sejati tetap terletak pada aset yang tumbuh dan menghasilkan nilai, bukan hanya aset yang diam dan mengandalkan ketakutan pasar.