Atlet Indonesia Taklukkan Marathon des Sables 250 Km di Sahara dengan Sandal: Strategi dan Persiapannya

Diego Yanuar: Kisah Pelari Sandal di Gurun Sahara

Diego Yanuar, seorang pelari asal Indonesia yang kini bermukim di Belanda, baru-baru ini mencuri perhatian dunia lari dengan keberhasilannya menaklukkan Marathon des Sables. Ajang lari ekstrem sepanjang 250 kilometer ini melintasi kerasnya Gurun Sahara di Maroko, dan Diego berhasil menyelesaikannya selama tujuh hari. Yang membuatnya unik, Diego berlari tanpa sepatu lari pada umumnya, melainkan hanya dengan sepasang sandal.

Keberhasilan ini tentu tidak datang begitu saja. Diego mempersiapkan diri secara matang, baik secara fisik maupun logistik, untuk menghadapi tantangan berat ini. Berikut adalah persiapan yang dilakukan Diego sebelum bertolak ke Sahara:

Persiapan Fisik yang Terukur

Berbeda dengan pelari lain yang mungkin melakukan latihan intensif, Diego memilih pendekatan yang lebih santai dan terukur. Ia baru saja menyelesaikan BTS100 Ultra, sebuah ajang lari maraton di Bromo Tengger Semeru, sehingga kondisi fisiknya masih terjaga. Diego lebih fokus pada maintenance kondisi tubuhnya.

"Aku maintain saja, enggak latihan. Aku mencoba untuk tetap aktif setiap harinya. Aku pergi ke kantor naik sepeda dan itu bisa 22 kilometer lebih kurang untuk pulang dan pergi," ungkap Diego. Selain itu, ia tetap melakukan lari pendek (short run) 2-3 kali seminggu dan lari jarak jauh (long run) di akhir pekan. Baginya, lari bukan hanya sekadar latihan, tetapi juga ajang sosialisasi dan relaksasi.

Persiapan Logistik yang Cermat

Persiapan logistik menjadi kunci penting dalam menghadapi Marathon des Sables. Diego membawa tas seberat sekitar 12 kilogram yang berisi perlengkapan wajib, diantaranya:

  • Kantung tidur (sleeping bag)
  • Kompas
  • Peralatan medis P3K
  • Botol air minum (kapasitas 1,5 liter)
  • Makanan

Air Minum: Panitia menyediakan air di setiap checkpoint yang berjarak 8-10 kilometer. Setiap peserta mendapatkan lima liter air setelah menyelesaikan setiap tahapan (stage) maraton.

Makanan: Setiap peserta wajib membawa bekal makanan minimal 2.000 kalori per hari. Diego awalnya merencanakan membawa 3.500 kalori per hari untuk memastikan pemulihan tubuh yang optimal. Namun, setelah berdiskusi dengan peserta lain, ia mengurangi jumlah kalori menjadi 2.700 kalori per hari untuk meringankan beban tasnya.

Makanan yang dibawa Diego adalah jenis dehydrated food yang mudah disiapkan dengan air panas. Ia menghindari makanan jadi atau mentah untuk efisiensi dan kepraktisan.

Surat Keterangan Dokter: Dokumen wajib lainnya adalah surat keterangan dokter yang menyatakan kondisi kesehatan Diego. Surat ini meliputi hasil rekam jantung dan pernyataan sehat yang telah dilegalisir oleh rumah sakit dan dokter. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan peserta, mengingat risiko masalah jantung dalam kondisi ekstrem.

Diego Yanuar telah membuktikan bahwa dengan persiapan matang, mental yang kuat, dan strategi yang tepat, tantangan seberat Marathon des Sables pun dapat ditaklukkan, bahkan dengan hanya bermodalkan sepasang sandal.