IPPAFest 2025: Panggung Kreativitas Narapidana dan Harapan Baru Pemasyarakatan

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menggelar Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi wujud harapan agar narapidana dapat kembali menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menyelesaikan masa pidana. Menteri Imipas, Agus Andrianto, menekankan pentingnya memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menunjukkan potensi mereka.

"Kita ingin warga binaan kembali sebagai manusia utuh, siap hidup bermakna, dan kembali berkontribusi untuk masyarakat," ujar Agus saat membuka IPPAFest 2025.

IPPAFest 2025 mengusung tema "Creation Beyond The Bars," yang mencerminkan keyakinan bahwa kreativitas tidak dapat dibatasi oleh tembok penjara. Festival ini menjadi wadah bagi narapidana untuk memamerkan karya-karya mereka, mulai dari produk UMKM hingga seni lukis dan musik. Acara ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61 yang mengangkat tema 'Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat'.

Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang dalam membina warga binaan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna. Menteri Agus menambahkan bahwa IPPAFest adalah bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), khususnya terkait dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, memberikan apresiasi terhadap IPPAFest. Ia melihat adanya perubahan positif dalam cara pandang terhadap warga binaan. Menurutnya, program ini menunjukkan bahwa Kementerian Imipas berperan penting dalam memberikan pembinaan yang diperlukan bagi narapidana.

IPPAFest 2025 berlangsung selama tiga hari, dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk kolaborasi musik antara warga binaan dan musisi terkenal seperti Zivilia Band, Virgoun, dan Tagor Pangaribuan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menjelaskan bahwa IPPAFest menjadi wadah ekspresi seni bagi warga binaan, menciptakan produk bernilai jual, dan membangkitkan semangat perubahan menuju perbaikan. Ia berharap produk UMKM dari lapas dapat menggerakkan roda perekonomian.

Acara pembukaan IPPAFest 2025 dimeriahkan dengan lelang kain batik dan lukisan karya warga binaan, yang berhasil terjual dengan total nilai ratusan juta rupiah. Selama festival, pengunjung dapat menikmati beragam seni dan musik, termasuk penampilan dari Zivilia Band bersama Sindur Rock Band asal Lapas Khusus Gunung Sindur, Virgoun bersama Band Rutan Cipinang, IPPAFest Fashion Show, dan berbagai pertunjukan lainnya.

Selain itu, terdapat 33 stand Kantor Wilayah Ditjenpas seluruh Indonesia yang memamerkan produk unggulan warga binaan. Bazar UMKM dan berbagai permainan seru dengan hadiah menarik juga tersedia bagi pengunjung.

Pembukaan IPPAFest 2025 dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Imipas, Ketua Komisi XIII DPR RI, Menteri UMKM, Menteri Ekonomi Kreatif, perwakilan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, perwakilan Bank BRI, Duta Besar negara sahabat, dan pimpinan tinggi Kementerian Imipas.