Uskup Surabaya Ungkap Kenangan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Perdamaian dan Deklarasi Istiqlal

Monsinyur Agustinus Tri Budi Utomo, Uskup Surabaya yang akrab disapa Romo Didik, menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Kabar duka ini diterima melalui pesan di grup WhatsApp para Uskup pada Senin, 21 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, yang disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Pengumuman resmi disampaikan oleh Kardinal Farrel, Presiden Dikasteri Kepausan Vatikan urusan Awam, Keluarga dan Kehidupan, melalui Vatikan News pada pukul 12.35 WIB atau 07.35 waktu Vatikan.

Romo Didik mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang meninggalkan kesan mendalam bagi bangsa Indonesia, khususnya melalui kunjungan apostoliknya pada 3-6 September 2024. Kunjungan tersebut, menurut Romo Didik, tidak hanya membawa pesan perdamaian, tetapi juga menghasilkan Deklarasi Istiqlal saat Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal. Kenangan ini menjadi sangat berharga bagi Romo Didik, yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang dihormatinya.

Lebih lanjut, Uskup Surabaya itu mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang berjasa dalam hidupnya. Beliau meyakini bahwa penunjukannya sebagai Uskup Surabaya adalah berkat doa umat Katolik di Keuskupan Surabaya yang dikabulkan melalui Paus Fransiskus. Romo Didik, dengan rendah hati, merasa terharu karena dipilih oleh Paus Fransiskus untuk mengemban tugas mulia ini, enam bulan sebelum Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhir.

"Beliau yang diutus Roh Kudus mengabulkan doa umat Katolik di Keuskupan Surabaya, yang mengharapkan Uskup baru di Surabaya," kenang Romo Didik. Ia menambahkan, "Karena melalui beliau, saya hamba yang hina dan kecil ini ditunjuk oleh beliau menjadi Uskup Surabaya. Beliau menerbitkan SK pengangkatan bagi saya 6 bulan yang lalu."

Di akhir pernyataannya, Romo Didik menyampaikan ucapan selamat jalan kepada Paus Fransiskus dan memohon doa bagi seluruh umat Katolik di dunia. Kepergian Paus Fransiskus menjadi duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yang mengenang jasanya dalam menyebarkan pesan perdamaian dan persaudaraan.

Kabar wafatnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci. "Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ungkap Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataannya.

Berikut poin-poin penting yang dapat disimak:

  • Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025.
  • Uskup Surabaya, Monsinyur Agustinus Tri Budi Utomo, mengenang pesan perdamaian yang dibawa Paus Fransiskus saat mengunjungi Indonesia.
  • Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal menghasilkan Deklarasi Istiqlal.
  • Romo Didik merasa kehilangan sosok yang berjasa dalam penunjukannya sebagai Uskup Surabaya.
  • Kardinal Kevin Farrell mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus.