Fenomena Air Dadakan di Pekalongan: Antara Berkah, Mitos, dan Kebocoran Pipa PDAM
Gempar warga Desa Rowoyoso, Kabupaten Pekalongan, dihebohkan dengan kemunculan sumber air misterius yang memicu aksi rebutan. Kepercayaan akan berkah yang terkandung dalam air tersebut mengundang warga berdatangan dengan membawa berbagai wadah, berharap mendapatkan khasiatnya. Namun, misteri ini akhirnya terkuak: sumber air tersebut berasal dari kebocoran pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Kisah ini bermula pada Minggu dini hari, 20 April 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Air mulai mengalir deras dan menarik perhatian warga karena kemunculannya yang tiba-tiba. Tidak adanya mata air alami di lokasi tersebut, ditambah dengan kejernihan air dan ketiadaan bau, semakin memperkuat keyakinan warga bahwa air ini memiliki keistimewaan.
Warga dari berbagai desa, termasuk Darno (69) dari Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, berduyun-duyun menuju lokasi. Darno mengaku merasakan manfaat setelah meminum air tersebut, kakinya yang sakit dilaporkan sembuh. Pengalaman ini mendorongnya untuk kembali mengambil air dalam jumlah yang lebih banyak. Hal senada juga diungkapkan oleh Joyo, warga Desa Rowoyoso, yang telah beberapa kali mengambil air menggunakan jeriken berkapasitas 20 liter. Ia meyakini bahwa sumber air tersebut tidak pernah habis.
Kepala Desa Rowoyoso, Subkhan, menjelaskan bahwa penemuan air tersebut pertama kali disadari oleh seorang pedagang mi ayam yang mendengar suara gemericik air. Setelah ditelusuri, sumbernya ditemukan di samping rumah warga bernama Yanto Ayam. Subkhan segera menghubungi PDAM untuk menginvestigasi asal-usul air tersebut.
Investigasi PDAM menemukan bahwa kebocoran pipa menjadi penyebab utama fenomena ini. Dugaan ini diperkuat dengan laporan mengenai aliran air PDAM yang tidak normal dalam beberapa waktu terakhir. Untuk memastikan, petugas PDAM melakukan pengujian dengan mematikan aliran air pusat. Hasilnya, aliran air di lokasi kejadian berhenti, mengkonfirmasi bahwa sumbernya memang berasal dari kebocoran pipa.
Terlepas dari penjelasan ilmiah, fenomena air berkah ini mencerminkan kepercayaan dan tradisi yang kuat di masyarakat. Kepercayaan terhadap air sebagai pembawa berkah, penyembuh, atau bahkan pengabul permintaan telah lama menjadi bagian dari budaya Indonesia. Beberapa contoh lokasi yang dikenal dengan air berkahnya antara lain Gunung Kawi dan Sumur Jalatunda di Taman Sari Yogyakarta. Meskipun mitos-mitos ini mungkin tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, pengaruhnya dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat tetap signifikan.
Kemunculan air dari kebocoran pipa ini, yang kemudian diinterpretasikan sebagai air 'berkah', menyoroti bagaimana keyakinan tradisional dan modern dapat berinteraksi dan menciptakan fenomena yang menarik. Sementara penjelasan logis telah ditemukan, daya tarik dan keyakinan terhadap 'keajaiban' air tersebut tetap kuat di benak masyarakat setempat.