Dunia Berduka, Paus Fransiskus Berpulang di Usia 88 Tahun

Kabar duka menyelimuti dunia. Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dikabarkan meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kabar ini sontak mengagetkan banyak pihak, tidak hanya umat Katolik, tetapi juga tokoh-tokoh penting di berbagai negara.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/2/2025). Beliau dirawat karena menderita pneumonia. Sempat beredar kabar bahwa kondisi Paus Fransiskus membaik, namun takdir berkata lain. Paus kelahiran Argentina itu akhirnya berpulang, meninggalkan jutaan umat Katolik di seluruh dunia.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian Paus Fransiskus. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Luhut menuliskan pesan singkat namun penuh makna, "Beristirahatlah dalam damai, Bapa Suci Paus Fransiskus. Dunia diliputi dukacita, namun surga menyambutmu penuh sukacita."

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengungkapkan bahwa kepergian Paus Fransiskus dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya umat Katolik. Sejak kabar duka beredar, telepon seluler Kardinal Suharyo tak henti-hentinya berdering, menerima ucapan belasungkawa dari berbagai pihak. Kardinal Suharyo juga telah menerima pernyataan resmi dari Vatikan mengenai meninggalnya Paus Fransiskus. Awalnya, ia mengaku sempat tidak percaya dengan kabar tersebut, mengingat Paus Fransiskus baru saja memberikan berkat kepada umat pada Hari Paskah.

Untuk memastikan kebenaran kabar duka, Kardinal Suharyo melakukan konfirmasi kepada Duta Besar Indonesia untuk Vatikan dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Keduanya membenarkan kabar meninggalnya Paus Fransiskus. Menurut informasi dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, masa berkabung di Vatikan berlangsung selama sembilan hari, dan pemakaman akan dilaksanakan setelah masa berkabung tersebut selesai.

Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi umat Katolik dan dunia. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, rendah hati, dan dekat dengan umat. Ia juga dikenal sebagai pembawa pesan perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial. Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah melakukan berbagai upaya untuk mereformasi Gereja Katolik dan membawa perubahan positif bagi dunia.

Kiprah dan warisan Paus Fransiskus akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Umat Katolik di seluruh dunia kini bersatu dalam doa, mengenang sosok pemimpin yang telah memberikan banyak kontribusi bagi Gereja dan dunia. Semoga arwah Paus Fransiskus beristirahat dalam damai.

Momen terakhir Paus Fransiskus di hadapan publik adalah saat memberkati puluhan ribu umat Katolik yang merayakan Hari Paskah di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu (20/4/2025), meskipun kondisi kesehatannya belum sepenuhnya pulih.