Ramadhan di Sumbawa: Kuliner Lokal Laris Manis, Dongkrak Pendapatan Pedagang

Ramadhan di Sumbawa: Kuliner Lokal Laris Manis, Dongkrak Pendapatan Pedagang

Bulan suci Ramadhan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak hanya membawa berkah bagi masyarakat muslim yang menjalankan ibadah puasa, namun juga bagi para pelaku usaha kuliner. Meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang waktu berbuka puasa, yang dikenal dengan istilah ngabuburit, telah menciptakan suasana ramai dan meriah di berbagai sudut kota, khususnya di Jalan Galuda, pusat pemerintahan Kecamatan Sumbawa. Kemacetan lalu lintas pun kerap terjadi di sore hari akibat membludaknya kendaraan pengunjung yang mencari takjil dan aneka kuliner untuk berbuka.

Salah satu pusat keramaian terdapat di lapak kuliner Ibu Susilawati yang berada di depan Apotek Kimia Farma. Beragam kuliner khas Sumbawa tersaji di lapak tersebut, antara lain pelu, gecok, sepat, kerupuk mikong, singang, dan ayam siong sira. Tak ketinggalan pula minuman segar seperti susu kaya dan es campur, serta berbagai kue tradisional seperti kue mento. Susilawati mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan omzet penjualan yang signifikan selama Ramadhan. "Alhamdulillah, berkah Ramadhan, penjualan kuliner khas Sumbawa meningkat drastis," ujarnya pada Kamis (6/3/2025). Menurutnya, sebagian besar masyarakat lebih memilih makanan siap saji dan takjil untuk berbuka puasa, dan lokasi lapaknya yang strategis dekat pusat pemerintahan memudahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli takjil dan makanan utama seusai bekerja.

Hal senada juga disampaikan oleh Emi Latifah dan Almiati, dua pedagang kuliner lainnya di Sumbawa. Keduanya merasakan dampak positif yang luar biasa dari Ramadhan tahun ini. Emi Latifah menuturkan, pendapatannya meningkat berkali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Aneka kuliner yang laris manis di lapaknya antara lain sepat, singang, susu kaya, bolu brai, batu kumung, tepung antap, mento, putri giok, brongko, puding, kolak, bubur, pie susu, bolu, lumpia, pempek, tahu daging, sempol, dan roti ketawa. Sementara Almiati menyatakan bahwa seluruh produk yang dijualnya, terutama sepat dan singang serta makanan goreng lainnya, selalu habis terjual setiap hari.

Fenomena peningkatan penjualan ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang di lokasi tertentu. Peningkatan jumlah pedagang kuliner selama Ramadhan, yang tersebar di berbagai titik di Kota Sumbawa, tidak mengurangi pendapatan masing-masing pedagang. Justru, persaingan ini justru semakin menambah semarak suasana ngabuburit dan memberikan lebih banyak pilihan bagi para pembeli. Strategi pemasaran online dan layanan antar juga turut mendukung peningkatan penjualan para pedagang.

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan bervariasi, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 35.000 per bungkus, tergantung jenis dan ukuran porsinya. Keberagaman kuliner khas Sumbawa, ditambah dengan keramaian dan suasana ngabuburit yang meriah, menjadikan bulan Ramadhan di Sumbawa sebagai momen yang istimewa, baik bagi masyarakat maupun para pelaku usaha kuliner lokal.

Daftar Kuliner Khas Sumbawa yang Laris Manis:

  • Pelu
  • Gecok
  • Sepat
  • Kerupuk Mikong
  • Singang
  • Ayam Siong Sira
  • Susu Kaya
  • Kue Mento
  • Es Campur
  • Bolu Brai
  • Batu Kumung
  • Tepung Antap
  • Putri Giok
  • Brongko
  • Puding
  • Kolak
  • Bubur
  • Pie Susu
  • Bolu
  • Lumpia
  • Pempek
  • Tahu Daging
  • Sempol
  • Roti Ketawa