Kardinal Suharyo: Conclave Pengganti Paus Fransiskus Bebas dari Politik Praktis

Meninggalnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Kardinal Ignatius Suharyo, turut menyampaikan belasungkawanya dan memberikan pandangannya terkait proses pemilihan pengganti Paus Fransiskus. Dalam keterangannya di Gereja Katedral Jakarta, Senin (21/4/2025), Kardinal Suharyo meyakinkan umat Katolik bahwa proses pemilihan Paus baru melalui conclave akan berlangsung tanpa intrik politik atau praktik suap.

Kardinal Suharyo menekankan bahwa conclave, sebuah pertemuan para kardinal untuk memilih Paus baru, akan dipandu oleh Roh Kudus. Menurutnya, para kardinal yang berhak mengikuti conclave adalah mereka yang berusia di bawah 80 tahun. Mereka akan berkumpul untuk memilih pemimpin Gereja Katolik yang diharapkan mampu melanjutkan kepemimpinan dengan bijaksana. Proses ini, kata Kardinal, bukanlah sekadar pemilihan umum biasa, melainkan sebuah momen sakral di mana Roh Kudus diyakini membimbing para kardinal dalam menentukan pilihan terbaik bagi Gereja.

Kardinal Suharyo juga mengungkapkan bahwa kabar meninggalnya Paus Fransiskus diterima dengan kesedihan mendalam oleh banyak pihak, tidak hanya umat Katolik. Ia bahkan mengaku sempat tidak percaya ketika menerima kabar tersebut. Untuk memastikan kebenarannya, ia mengonfirmasi informasi tersebut kepada Duta Besar Indonesia untuk Vatikan dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, serta mencari sumber-sumber lain.

Lebih lanjut, Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa Vatikan menetapkan masa berkabung selama 9 hari setelah meninggalnya Paus Fransiskus. Setelah masa berkabung tersebut, jenazah Paus Fransiskus akan dimakamkan. Paus Fransiskus sendiri sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, karena pneumonia. Setelah dirawat, ia kembali ke Vatikan dan sempat memberikan berkat kepada puluhan ribu umat Katolik pada Hari Paskah di Lapangan Basilika Santo Petrus. Momen tersebut menjadi penampilan terakhir Paus Fransiskus di hadapan publik sebelum akhirnya berpulang.

Kardinal Suharyo mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa agar proses conclave berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin Gereja yang mampu membawa damai dan kebaikan bagi seluruh umat manusia. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengenang jasa-jasa Paus Fransiskus dalam menyebarkan kasih dan persaudaraan di seluruh dunia.