Kabel Semrawut di Ciledug Ancam Pengguna Jalan: Pemerintah Daerah Diduga Lalai

Kabel Semrawut di Ciledug Ancam Pengguna Jalan: Pemerintah Daerah Diduga Lalai

Kondisi kabel menjuntai yang membahayakan pengguna jalan di perempatan Ciledug, Kota Tangerang, telah menjadi keluhan warga selama bertahun-tahun. Kabel-kabel yang rendah dan semrawut ini memaksa pengendara untuk ekstra hati-hati, bahkan tak jarang menyebabkan insiden yang membahayakan keselamatan.

Warga melaporkan bahwa kabel-kabel tersebut sering tersangkut kendaraan besar seperti bus dan truk, menyebabkan kabel putus dan berpotensi mencelakai pengguna jalan lainnya. Beberapa insiden bahkan melibatkan pengendara motor yang lehernya tersangkut kabel, menyebabkan mereka terjatuh. Kondisi ini diperparah dengan minimnya tindakan dari pihak berwenang.

Upaya Warga yang Sia-Sia

Karena merasa terancam dan kecewa dengan respons pemerintah daerah, warga sekitar berinisiatif memasang tanda peringatan menggunakan plastik dan tali seadanya. Tujuannya adalah agar pengguna jalan lebih waspada terhadap keberadaan kabel yang menjuntai. Namun, upaya ini tentu saja tidak menyelesaikan akar masalah, dan risiko kecelakaan tetap tinggi.

"Kami terpaksa memasang tanda seadanya karena takut ada yang celaka. Kabelnya semakin hari semakin turun, apalagi kalau ada bus lewat, pasti kabelnya tertarik," ujar salah seorang warga.

DPRD Angkat Bicara: Tata Kota Buruk dan Pengawasan Lemah

Menanggapi keluhan warga, anggota DPRD Kota Tangerang dari Komisi IV, Saiful Milah, mengatakan bahwa permasalahan ini berakar pada buruknya tata kota dan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan pemilik kabel optik. Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya lebih tegas dalam menindak perusahaan yang melanggar aturan pemasangan kabel.

"Sangat miris melihat kondisi kota yang masih dihiasi 'jebakan' seperti ini. Ini jelas menunjukkan tata kota yang buruk," tegas Saiful.

Saiful menambahkan bahwa pemerintah daerah sebenarnya telah melarang pemasangan kabel baru di udara dan mendorong penggunaan sistem ducting bersama, yaitu penanaman kabel optik di jalur khusus. Namun, implementasi sistem ini terhambat karena perusahaan-perusahaan enggan membayar retribusi.

Solusi Terhambat Retribusi

"Kami sudah menyiapkan jalur tanam agar tidak ada lagi kabel semrawut di atas. Tapi vendor-vendor ini enggan membayar sewa ke pemerintah daerah," jelas Saiful.

Lambatnya respons dari Wali Kota Tangerang juga menjadi sorotan. Meskipun masalah ini sudah berlangsung lama, belum ada tindakan nyata yang diambil untuk menyelesaikan persoalan kabel semrawut di Ciledug. Warga berharap agar pemerintah daerah segera bertindak sebelum jatuh korban jiwa.

Daftar Masalah yang Teridentifikasi:

  • Kabel menjuntai membahayakan pengguna jalan.
  • Minimnya tindakan dari pemerintah daerah.
  • Upaya warga memasang tanda peringatan seadanya.
  • Buruknya tata kota dan lemahnya pengawasan.
  • Implementasi sistem ducting terhambat retribusi.
  • Lambatnya respons dari Wali Kota Tangerang.