Umat Katolik Medan Beri Penghormatan Terakhir untuk Paus Fransiskus: Sosok Pemimpin Toleran dan Penuh Kasih

MEDAN - Umat Katolik di Medan berkumpul di Gereja Katedral untuk menyampaikan doa dan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang berpulang pada Senin (21/4/2025). Suasana khidmat terasa saat jemaat mengikuti ibadah khusus yang diselenggarakan untuk mengenang jasa dan teladan pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.

Ibadah yang semula dijadwalkan sebagai Novena Kerahiman Ilahi, kemudian dialihkan sebagai momen untuk mendoakan Paus Fransiskus. Yosef Agustinus, Sekretaris 1 Dewan Pastoral Paroki St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Katedral Keuskupan Agung Medan, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai respons atas kabar duka yang mendalam. "Kami merasa perlu untuk secara khusus mendoakan Paus Fransiskus, sebagai ungkapan belasungkawa dan harapan agar beliau diterima di sisi Tuhan," ujarnya.

Suster Bonifasia Ginting, seorang biarawati yang bertugas di Gereja Katedral Medan, menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok yang penuh cinta kasih dan toleransi. Menurutnya, Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada sesama, tanpa memandang perbedaan. "Beliau adalah inspirasi bagi kami semua. Semangatnya untuk mencintai dan melayani sesama akan selalu kami kenang," tuturnya.

Yanita Munthe, seorang jemaat yang pernah mengikuti misa yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus di Jakarta, mengaku sangat terkesan dengan kerendahan hati sang pemimpin. Ia menceritakan bagaimana Paus Fransiskus dengan tulus menyapa dan memberikan perhatian kepada semua orang, tanpa terkecuali. "Beliau tidak pernah membeda-bedakan orang. Bahkan, saya melihat sendiri bagaimana beliau menghampiri seorang wanita disabilitas dan memberikan berkat kepadanya. Itu adalah contoh nyata dari kerendahan hati dan kasih sayang yang tulus," kenangnya.

Kabar duka wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun disampaikan oleh Camerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell. Umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Medan, merasa kehilangan sosok pemimpin yang dihormati dan dicintai. Paus Fransiskus dikenal karena berbagai upayanya dalam memperjuangkan perdamaian, keadilan, dan dialog antaragama. Warisan teladannya akan terus menginspirasi umat Katolik untuk menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.

Berikut poin penting dari berita ini:

  • Umat Katolik di Medan menggelar doa khusus untuk Paus Fransiskus di Gereja Katedral.
  • Ibadah Novena Kerahiman Ilahi dialihkan untuk mendoakan Paus Fransiskus.
  • Paus Fransiskus dikenang sebagai sosok yang penuh cinta kasih, toleransi, dan rendah hati.
  • Umat Katolik merasa kehilangan sosok pemimpin yang dihormati dan dicintai.
  • Warisan teladan Paus Fransiskus akan terus menginspirasi umat Katolik di seluruh dunia.