Putri Ariani: Pendidikan Hukum sebagai Jembatan Advokasi Disabilitas di Tengah Gemerlap Karier

Putri Ariani: Antara Panggung Hiburan dan Bangku Kuliah Hukum

Nama Putri Ariani terus melambung tinggi di blantika musik Indonesia, bahkan internasional. Pasca penampilannya yang memukau di America's Got Talent, setiap karya yang diluncurkannya selalu dinantikan dan menjadi sorotan publik. Namun, di balik gemerlap dunia hiburan, Putri Ariani tetap memprioritaskan pendidikan sebagai fondasi penting dalam hidupnya.

Saat ini, Putri tengah menempuh pendidikan tinggi di jurusan Hukum. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Baginya, pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membekalinya dengan pengetahuan dan keterampilan untuk berkontribusi lebih luas kepada masyarakat. Menyadarikesibukannya yang padat sebagai seorang penyanyi, Putri memilih sistem perkuliahan hybrid yang fleksibel. Sistem ini memungkinkannya untuk tetap mengikuti perkuliahan secara tatap muka di kampus, namun juga memberikan opsi untuk belajar secara online ketika jadwal pekerjaannya tidak memungkinkan untuk hadir secara fisik.

“Sistem kuliah Putri hybrid, 50-50. Putri usahakan ke kampus. Kalau misalnya ada kegiatan seperti ini, Putri ikut kuliah online,” ujar Putri saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Fleksibilitas yang ditawarkan sistem hybrid sangat membantu Putri dalam menyeimbangkan antara karier dan pendidikan. Ia tetap berusaha untuk hadir di kelas secara langsung sebisa mungkin. Namun, ia menyadari bahwa tidak semua jadwal pekerjaannya dapat diubah. Oleh karena itu, kelas online menjadi solusi yang sangat membantunya untuk tetap mengikuti perkuliahan tanpa harus mengorbankan komitmennya di dunia musik.

Mengapa Hukum? Cita-cita Mulia di Balik Pilihan Jurusan

Di balik popularitasnya sebagai seorang penyanyi, Putri Ariani memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapainya dalam hidup. Ia tidak hanya ingin sukses di dunia hiburan, tetapi juga ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi para penyandang disabilitas. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa ia memilih jurusan Hukum.

Putri memiliki cita-cita untuk menjadi seorang advokat yang membela hak-hak kaum difabel. Ia ingin menggunakan pengetahuannya tentang hukum untuk membantu teman-teman sesama penyandang disabilitas agar mendapatkan perlakuan yang adil dan setara di mata hukum. Ia meyakini bahwa dengan menjadi seorang advokat, ia dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

“Putri ingin mengadvokasi teman-teman Putri, baik itu yang difabel maupun yang tidak,” ungkap Putri dengan penuh semangat.

Semangat inklusivitas dan kesetaraan ini tercermin dalam visi besarnya dalam hidup. Putri tidak ingin keterbatasan fisik menghalanginya untuk meraih cita-cita setinggi mungkin. Ia ingin terus belajar dan berkembang, serta membuktikan kepada dunia bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi yang sama dengan orang lain. Ia berharap dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para penyandang disabilitas, untuk terus berani bermimpi dan mengejar impian mereka.

“Putri ingin terus berani bermimpi dan bercita-cita setinggi mungkin. Putri ingin lebih open minded, belajar hal-hal yang baik,” pungkasnya.