Investigasi Keracunan Massal di Klaten: Bakteri Salmonella Ditemukan dalam Makanan Halalbihalal

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah merilis hasil investigasi terkait kasus keracunan massal yang terjadi setelah acara halalbihalal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Salmonella dalam sejumlah sampel makanan yang disajikan.

Pengujian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan dan PAK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terhadap tujuh sampel makanan yang berbeda, meliputi rendang sapi, sambel krecek, kerupuk, acar, kacang, pangsit, dan roti kering. Dari hasil pengujian tersebut, lima sampel dinyatakan positif mengandung bakteri Salmonella sp., yaitu rendang sapi, sambel krecek, kerupuk, acar, dan pangsit.

Selain Salmonella, pengujian juga menemukan adanya bakteri lain yang berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa sampel makanan. Berikut rincian lengkapnya:

  • Rendang sapi: Terdeteksi mengandung Staphylococcus saprophyticus.
  • Sambel krecek: Terdeteksi mengandung Enterobacter agglomerans.
  • Kerupuk dan Acar: Terdeteksi mengandung Staphylococcus hemolythicus.
  • Kacang: Terdeteksi mengandung Bacillus sp.
  • Pangsit dan roti kering: Terdeteksi mengandung Staphylococcus hemolythicus dan Klebsiella pneumoniae.

Parameter biologis yang diuji dalam laboratorium meliputi bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus faecalis, Salmonella sp, Shigella sp, Vibrio cholerae, dan Bacillus cereus.

Temuan lain yang signifikan adalah adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli dalam sampel air minum yang dikonsumsi oleh warga selama acara halalbihalal. Keberadaan E. coli dan Coliform dalam air minum tersebut menunjukkan adanya potensi pencemaran yang serius.

Menindaklanjuti temuan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten akan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga sanitasi lingkungan dan praktik pengolahan makanan yang aman. Selain itu, sampel air dari lingkungan sekitar lokasi kejadian juga akan diambil untuk mengidentifikasi sumber kontaminasi.

Keracunan massal ini terjadi setelah puluhan warga Desa Karangturi mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare setelah menghadiri acara halalbihalal. Pemerintah daerah berharap hasil investigasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan keamanan pangan, serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Investigasi mendalam terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa di masa depan.