DPRD Sidrap Pasang Badan untuk Nathalie Holscher Terkait Kontroversi DJ

Polemik penampilan Nathalie Holscher sebagai disc jockey (DJ) di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), terus bergulir. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidrap turut angkat bicara, memberikan pembelaan terhadap mantan istri Sule tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Sidrap, Agus Syamsuddin, menyatakan bahwa Nathalie Holscher tidak melakukan pelanggaran apa pun sehingga tidak ada dasar baginya untuk meminta maaf. Agus berpendapat bahwa kehadiran Nathalie di tempat hiburan malam (THM) di Sidrap murni bersifat profesional atas undangan sebagai pengisi acara.

"Terkait Nathalie, menurut saya, dia tidak bersalah karena itu adalah profesinya sebagai DJ. Kita tidak bisa menyalahkannya karena dia diundang," tegas Agus kepada awak media, (21/4/2025).

Agus Syamsuddin juga menyebutkan bahwa kejadian viralnya video Nathalie Holscher saat disawer adalah sebuah musibah. Ia menyayangkan tindakan oknum yang merekam dan mengunggah momen tersebut ke media sosial tanpa mempertimbangkan dampaknya. Meski demikian, Agus meyakini bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam penyebaran video tersebut.

"Ini murni musibah, karena anak-anak yang mengunggah ke media sosial tidak memperkirakan dampaknya akan seperti ini. Tidak ada unsur kesengajaan dari pihak yang memviralkan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa Nathalie tidak melanggar hukum apa pun yang mengharuskannya untuk meminta maaf. Apalagi, penampilan Nathalie berlangsung di THM dan masih dalam batas kewajaran.

"Tidak ada pelanggaran yang dia lakukan. Pakaian yang dikenakannya pun wajar untuk acara di THM. Akan berbeda jika dia tampil di sawah atau tempat umum, lalu disawer dan dimasukkan ke bagian tubuh yang sensitif, itu baru salah. Ini murni musibah saja," jelasnya.

Selain memberikan pembelaan kepada Nathalie Holscher, Agus juga memberikan saran kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap untuk lebih fokus menertibkan THM yang ada di wilayahnya. Ia menekankan bahwa jika ada THM yang melanggar aturan atau tidak memiliki izin yang lengkap, maka harus segera ditindak tegas.

"Pemkab seharusnya menjadikan ini sebagai pelajaran untuk menertibkan THM. Bukan berarti THM harus dihilangkan, tetapi harus ditertibkan perizinannya dan lain sebagainya. Kami mendukung penuh langkah Bapak Bupati untuk menertibkan THM karena mereka juga memiliki standar operasional," tegasnya.

Sebelumnya, Nathalie Holscher sempat melayangkan kritik kepada Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, dan Anggota DPR RI, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), setelah keduanya menyarankan agar dirinya meminta maaf atas video viral dirinya saat disawer di sebuah THM. Nathalie dengan tegas menolak untuk meminta maaf.

Kritik tersebut disampaikan Nathalie melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @nathalieholscher. Dalam unggahannya, Nathalie menjelaskan bahwa dirinya hadir di THM Sidrap atas undangan sebagai pengisi acara.

"Assalamualaikum bapak bupati @syaharuddin_alrif_1, disini saya hanya di undang untuk mengisi acara di club dan di sawer oleh orang yang datang (dan saya sangat berterimakasih)," tulis Nathalie dalam unggahannya.

Nathalie menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas profesionalnya sebagai DJ. Setelah selesai bekerja, ia langsung meninggalkan Sidrap.

"Selebihnya setelah pekerjaan saya dipanggil untuk ngeDJ di sana tugas saya selesai lalu saya pulang," ujarnya.

Perseteruan berlanjut ketika Nathalie melakukan siaran langsung (live) di TikTok bersama Anggota DPR RI Rusdi Masse (RMS). Dalam kesempatan tersebut, RMS meminta Nathalie untuk kembali ke Sidrap dan meminta maaf. Nathalie pun mempertanyakan kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga harus meminta maaf.

"Kemudian saya lagi live tiba2 ada bapak Rusdi mengajak PK di Tiktok lalu berbicara bahwa saya di suruh datang kembali ke Sidrap untuk meminta maaf kepada masyarakat Sidrap. (saya bertanya salah saya dimana ?)," tulis Nathalie.

"Lalu setelah itu kita berbicara by WA kepada pak Rusdi dan saya menjawab "SAYA TIDAK MAU MINTA MAAF"," pungkasnya.