Tahta Suci Berduka: Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

Kabar duka menyelimuti Vatikan dan seluruh umat Katolik di dunia. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin, 21 April 2025, pagi hari waktu setempat. Beliau wafat di usia 88 tahun setelah berjuang melawan sejumlah masalah kesehatan yang kompleks.

Pihak Vatikan, melalui keterangan resmi yang ditandatangani oleh Dr. Andrea Arcangeli, Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, mengumumkan bahwa penyebab kematian Paus Fransiskus adalah stroke yang mengakibatkan gagal jantung. Kondisi ini diperparah oleh riwayat penyakit lain yang diderita Paus, termasuk episode kegagalan pernapasan akut, hipertensi arteri, dan diabetes tipe II.

Riwayat kesehatan Paus Fransiskus memang menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal tahun 2021, beliau telah menjalani serangkaian perawatan intensif, termasuk operasi usus besar dan hernia perut. Kondisi kesehatannya semakin menurun setelah terinfeksi penyakit pernapasan yang parah.

Perawatan Intensif dan Kondisi Kritis

Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama 38 hari. Awalnya, beliau didiagnosis menderita infeksi pernapasan yang berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya akibat infeksi polimikroba. Tim medis bahkan sempat menyatakan kondisi Paus sangat kritis dan memerlukan bantuan oksigen untuk bernapas.

Selama masa perawatan, tim medis beberapa kali melaporkan kondisi kritis yang dialami Paus, termasuk episode gagal napas. Mereka juga secara rutin melakukan tindakan untuk mengeluarkan penumpukan lendir di paru-parunya. Bahkan, dokter sempat mempertimbangkan untuk menghentikan perawatan karena kondisi Paus yang sangat lemah.

Namun, berkat penanganan medis yang intensif dan dukungan doa dari seluruh dunia, kondisi Paus Fransiskus perlahan membaik. Di hari-hari terakhir perawatannya, beliau sudah tidak lagi memerlukan masker oksigen dan mampu bernapas sendiri.

Riwayat Penyakit Pernapasan

Paus Fransiskus memang memiliki riwayat penyakit pernapasan yang membuatnya rentan terhadap infeksi paru-paru. Saat masih muda, beliau pernah menderita radang selaput dada dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya. Kondisi ini menjadi faktor yang memperburuk kondisinya saat terinfeksi pneumonia.

Menurut laporan medis, Paus Fransiskus memiliki riwayat kegagalan pernapasan akut yang disebabkan oleh pneumonia bilateral multimikroba, bronkiektase, tekanan darah tinggi, dan diabetes Tipe II. Kombinasi penyakit ini membuat tubuhnya semakin lemah dan rentan terhadap komplikasi.

Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia. Beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan memiliki perhatian besar terhadap kaum miskin dan terpinggirkan. Semasa kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah melakukan berbagai reformasi di dalam Gereja Katolik dan menyerukan perdamaian serta keadilan di seluruh dunia.

Umat Katolik di seluruh dunia kini menanti proses pemilihan Paus baru yang akan menggantikan Paus Fransiskus. Proses ini akan dilakukan oleh para kardinal yang berkumpul dalam sebuah konklaf di Vatikan.