Penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai bagian dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) telah dilaksanakan selama sepuluh hari, dimulai pada tanggal 23 April 2025. Data perolehan skor dari UTBK SNBT tahun 2024 lalu memperlihatkan sejumlah fakta menarik terkait pilihan program studi dan performa peserta.

Analisis data menunjukkan bahwa peserta yang memilih program studi S1 Teknik Elektro di Universitas Indonesia (UI) berhasil mencatatkan skor tertinggi dalam UTBK SNBT 2024. Selain Teknik Elektro UI, program studi kedokteran dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia juga mendominasi jajaran peraih skor tertinggi.

Berikut adalah daftar skor UTBK tertinggi di UI pada tahun 2024:

• S1 Teknik Elektro UI: 859,13
• S1 Pendidikan Dokter UI: 850,56
• S1 Pendidikan Dokter UI: 846,60
• S1 Pendidikan Dokter UI: 845,36

Secara keseluruhan, berikut adalah daftar lengkap 20 besar skor UTBK tertinggi pada SNBT 2024:

• S1 Teknik Elektro UI: 859,13
• S1 Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM): 858,16
• S1 Pendidikan Dokter Universitas Padjadjaran (Unpad): 858,16
• S1 Kedokteran Gigi UGM: 855,95
• S1 Pendidikan Dokter Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed): 855,95
• S1 Teknik Industri UGM: 855,56
• S1 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika-Komputasi Institut Teknologi Bandung (ITB): 855,22
• S1 Kedokteran UGM: 852,58
• S1 Kedokteran UGM: 851,07
• S1 Pendidikan Dokter Unpad: 851,05
• S1 Sistem Informasi Universitas Jember: 850,97
• S1 Pendidikan Dokter UI: 850,56
• S1 Kedokteran Universitas Diponegoro: 849,72
• S1 Fakultas Matematika dan IPA-Matematika ITB: 847,96
• S1 Pendidikan Dokter UI: 846,60
• S1 Kedokteran Universitas Brawijaya: 846,35
• S1 Pendidikan Dokter Unsoed: 846,23
• S1 Kedokteran UGM: 846,08
• S1 Pendidikan Dokter UI: 845,36
• S1 Kedokteran Universitas Sebelas Maret: 845,27

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada tahun 2024, Prof. Ganefri, menyampaikan bahwa data mengenai siswa peraih skor tertinggi UTBK memang ada, namun identitas mereka tidak dipublikasikan karena alasan privasi. Beliau juga menambahkan bahwa mayoritas peraih skor tertinggi tersebut memilih program studi kedokteran.