IHSG Terkoreksi Tipis di Sesi Awal Perdagangan, Rupiah Tertekan di Level Rp 16.866 per Dollar AS
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025), di teritori negatif. Bersamaan dengan itu, mata uang rupiah mengalami tekanan di pasar spot.
Data dari RTI menunjukkan bahwa pada pukul 09.04 WIB, IHSG berada pada level 6.442,95, menyusut 3,02 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 6.445,96. Pergerakan pasar saham diwarnai oleh 175 saham yang mengalami kenaikan, berbanding 165 saham yang terkoreksi. Sementara itu, 215 saham lainnya tidak mengalami perubahan. Total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 503,31 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 1,05 juta saham.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyoroti pergerakan harga emas batangan yang mencapai 3.430 dollar AS per ons. Fenomena ini terjadi seiring dengan melemahnya nilai dollar AS ke titik terendahnya sejak awal tahun 2024. Kenaikan harga emas ini juga dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan yang diambil oleh Presiden AS saat itu.
Menurut Maximilianus, meskipun terdapat potensi pemecatan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, oleh presiden AS, tindakan tersebut memerlukan alasan yang kuat sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Secara teknikal, Maximilianus memprediksi IHSG akan mengalami pelemahan terbatas dengan level support dan resistance di kisaran 6.400–6.510.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG masih bergerak sideways di bawah resisten fraktal 6.510. Ia menilai bahwa potensi untuk menembus level tersebut masih terbuka, asalkan tidak ada tekanan jual signifikan yang mendorong IHSG di bawah level support 6.256.
Ivan Rosanova mengidentifikasi level support IHSG berada di 6.361, 6.265, 6.148, dan 5.949, sedangkan level resistennya berada di 6.510, 6.663, dan 6.818. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Di pasar Asia, pergerakan indeks saham menunjukkan variasi. Strait Times menguat 1,11 persen (41,5 poin) ke level 3.800,78, dan Shanghai Composite naik 0,20 persen (6,57 poin) ke level 3.298,00. Sebaliknya, Nikkei 225 melemah 0,11 persen (37,29 poin) ke level 34.242,60 dan Hang Seng turun 0,69 persen (148,28 poin) ke level 21.246,85.
Pelemahan Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami penurunan di pasar spot pada sesi perdagangan pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan bahwa pada pukul 09.18 WIB, rupiah berada di level Rp 16.866 per dollar AS, melemah 60 poin atau 0,38 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp 16.806 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa sentimen pasar regional cenderung negatif terhadap dollar AS. Konsolidasi pasar terus berlanjut di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global akibat kebijakan tarif yang diterapkan.
"Rupiah berpotensi mengalami pelemahan lebih lanjut terhadap dollar AS hari ini, dengan potensi menuju 16.850, dan support di 16.750," pungkasnya.