Trump Temui Para CEO Raksasa Ritel AS, Tarif Impor Jadi Sorotan Utama

Pertemuan penting antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan para pemimpin perusahaan ritel terkemuka di AS, seperti Walmart, Home Depot, Lowe's, dan Target, telah berlangsung pada hari Senin (21/4/2025). Agenda utama dalam pertemuan ini adalah pembahasan mengenai kebijakan tarif impor yang berpotensi berdampak signifikan terhadap harga barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dijual oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Ketergantungan Walmart, Target, Home Depot, dan Lowe's pada impor, terutama dari China, menjadikan mereka sangat rentan terhadap perubahan kebijakan tarif. Implementasi tarif baru, khususnya yang mencapai 145 persen untuk produk-produk asal China, diperkirakan akan meningkatkan beban biaya bagi konsumen, terutama di tengah kondisi inflasi yang masih belum stabil. Dampak dari kebijakan ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk situasi ekonomi yang sudah sulit bagi banyak keluarga di Amerika Serikat.

Seorang juru bicara Walmart menyampaikan bahwa pertemuan dengan Presiden Trump dan timnya berlangsung produktif, dan perusahaan menghargai kesempatan untuk berbagi pandangan mereka. Meskipun rincian lebih lanjut mengenai isi pembicaraan tidak diungkapkan, kehadiran CEO Walmart, Doug McMillon, dalam pertemuan tersebut menunjukkan betapa seriusnya perusahaan menanggapi isu ini. Ini adalah pertemuan pertama antara McMillon dengan Trump sejak kebijakan tarif besar-besaran diperkenalkan melalui inisiatif yang disebut “Hari Pembebasan.”

Sebelumnya, McMillon mengungkapkan bahwa ia belum pernah berdiskusi secara langsung dengan Trump mengenai tarif, meskipun pimpinan Walmart lainnya secara rutin berkomunikasi dengan Gedung Putih. Kebijakan tarif Trump yang sering berubah-ubah telah menimbulkan ketidakpastian di berbagai sektor industri dan menyebabkan fluktuasi di pasar saham Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir. Situasi ini semakin diperparah oleh peringatan dari Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve), Jerome Powell, mengenai potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi.

Pasar saham Amerika merespons negatif pernyataan Powell, dengan obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan nilai tukar dolar AS juga mengalami tekanan. Trump sebelumnya telah mengumumkan tarif besar-besaran terhadap puluhan negara pada tanggal 2 April, namun memberikan masa tenggang 90 hari sebelum bea masuk diberlakukan, kecuali untuk China, yang menjadi target utama dengan beban tarif tertinggi.

Home Depot menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “informatif dan konstruktif,” sementara Target menyatakan bahwa CEO Brian Cornell hadir dalam “pertemuan yang produktif... untuk membahas arah kebijakan perdagangan ke depan.” Hingga saat ini, Lowe’s belum memberikan komentar terkait pertemuan tersebut.

Data internal perusahaan menunjukkan bahwa lebih dari separuh produk impor Walmart dan Target berasal dari China. Home Depot dan Lowe’s juga sangat bergantung pada pasokan dari negara yang sama. Para analis khawatir bahwa tarif ini akan secara signifikan mengurangi margin keuntungan perusahaan-perusahaan ritel besar.

Hingga saat ini, saham Walmart hanya mengalami kenaikan kurang dari 2 persen sepanjang tahun 2025, sementara saham perusahaan ritel lain mengalami penurunan dua digit. Target menjadi perusahaan yang paling terpukul, dengan penurunan harga saham mencapai 32 persen sepanjang tahun.

Daftar Perusahaan yang Terlibat

  • Walmart
  • Home Depot
  • Lowe’s
  • Target