Vania Winola: Kisah Inspiratif Konten Kreator Muda di Balik Layar Media Sosial
Di era digital yang serba cepat, profesi content creator atau pembuat konten menjadi semakin populer, terutama di kalangan generasi muda. Mereka memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk berbagi ide, pengetahuan, dan kreativitas mereka kepada khalayak luas. Salah satu sosok muda yang berhasil mencuri perhatian di dunia maya adalah Vania Winola, seorang content creator asal Surabaya. Gadis berusia 19 tahun ini menginspirasi banyak anak muda melalui konten-kontennya yang beragam dan relevan.
Perjalanan Vania di dunia konten kreator dimulai pada tahun 2021 dengan meluncurkan podcast berjudul "Little Talks" di Spotify. Melalui podcast ini, ia membahas berbagai topik yang dekat dengan kehidupan anak muda, seperti percintaan, penerimaan diri, persahabatan, dan keluarga. Awalnya, Vania merasa lebih nyaman untuk mengekspresikan diri melalui suara dan tulisan karena ia bukan tipe orang yang terbuka. Namun, seiring berjalannya waktu, ia memutuskan untuk merambah platform lain seperti TikTok dan Instagram.
Vania terinspirasi dari ibunya yang sudah lebih dulu aktif di TikTok. Ia melihat potensi besar dari platform tersebut untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berbeda dengan konten podcast-nya yang lebih personal, Vania memilih fokus pada konten edukasi di TikTok. Ia ingin menunjukkan bahwa menjadi pintar tidak berarti harus menjadi kutu buku dan tetap bisa bersenang-senang di media sosial. Selain itu, ia juga mempertimbangkan permintaan dari para pengikutnya yang sebagian besar adalah anak muda, sehingga ia memilih topik yang lebih edukatif dan sesuai dengan usia mereka.
Meskipun aktif sebagai content creator, Vania tetap memprioritaskan pendidikannya. Ia membuktikan bahwa kesuksesan di dunia maya tidak harus mengorbankan prestasi di dunia nyata. Sejak SMA, Vania telah meraih berbagai penghargaan, termasuk terpilih sebagai Duta SMA Nasional pada tahun 2022 dan menjadi delegasi Indonesia dalam acara United Nations Climate Change (UNCC) di Dubai pada tahun 2023. Ia percaya bahwa kunci sukses adalah dengan mengetahui prioritas dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Saat ini, Vania telah mengumpulkan 1,8 juta pengikut di TikTok dan 1,2 juta di Instagram. Namun, kesuksesan ini tidak diraih dengan mudah. Vania mengakui bahwa ia sering menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah engagement media sosial dan komentar kebencian yang membuatnya stres. Salah satu pengalaman terburuknya adalah ketika ia menerima hate comment untuk pertama kalinya pada akhir tahun 2022. Untuk mengatasi hal ini, ia memilih untuk menjauh dari media sosial dan melakukan hal-hal yang ia sukai, seperti bepergian atau menulis.
Sebagai seorang content creator perempuan, Vania juga sering menerima komentar tidak senonoh dan mengalami body shaming. Ia menyadari bahwa masalah ini tidak hanya dialami oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh banyak content creator perempuan lainnya. Vania juga menyoroti isu-isu lain yang sering dihadapi oleh content creator perempuan, seperti sexting, cancel culture, dan hate comment yang sering menyerang mereka. Ia merasa sedih karena banyak dari pelaku serangan tersebut juga berasal dari kalangan perempuan.
Melalui konten-kontennya, Vania ingin menyampaikan tiga pesan penting, yaitu:
- Perempuan bukanlah objek.
- Perempuan juga bisa meraih mimpi.
- Perempuan berhak bersuara atas segala hal.
Vania berharap bahwa kisahnya dapat menginspirasi orang lain untuk berani meraih mimpi dan tidak takut untuk berekspresi. Ia juga mengingatkan agar setiap orang tidak lupa untuk memikirkan apa yang benar-benar mereka inginkan dan berusaha sekeras mungkin untuk meraihnya.