Riau Siapkan Diri Hadapi Karhutla Melalui Jambore Nasional: Polri dan TNI Turut Ambil Bagian

Pemerintah Provinsi Riau bersama Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar apel akbar sebagai bentuk kesiapan menyambut Jambore Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2025. Apel yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Riau ini menandai komitmen kuat seluruh elemen dalam menghadapi potensi ancaman Karhutla di wilayah tersebut.

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, dalam amanatnya menyampaikan bahwa Jambore Karhutla ini akan menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap bahaya Karhutla. Ia juga mengungkapkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto direncanakan hadir dalam acara pembukaan yang akan digelar pada tanggal 25 April.

"Kehadiran Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI menunjukkan betapa seriusnya pemerintah pusat dalam mendukung upaya pengendalian Karhutla di Riau," ujar Irjen Herry Heryawan. Ia menambahkan bahwa jambore ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan dan simulasi, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun solidaritas dan sinergitas antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menambahkan bahwa Riau saat ini telah memasuki musim kemarau berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Status siaga darurat Karhutla telah ditetapkan sebagai langkah antisipasi.

"Manajemen penanganan bencana Karhutla harus dilaksanakan secara terencana, efektif, dan kolaboratif. Koordinasi yang baik dan keterpaduan sumber daya menjadi kunci utama dalam menciptakan sinergitas yang komprehensif antar instansi terkait," tegas Gubernur Abdul Wahid.

Gubernur juga menekankan pentingnya solidaritas dan sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah Provinsi, generasi muda, dan seluruh lapisan masyarakat. Ia berharap, melalui langkah proaktif ini, stigma negatif terhadap Riau sebagai daerah langganan Karhutla dapat dihilangkan.

Lebih lanjut, Irjen Herry Heryawan menjelaskan bahwa sekitar 800 personel gabungan akan disiagakan selama Jambore Karhutla. Mereka bertugas untuk mengamankan seluruh rangkaian acara, mulai dari kedatangan Kapolri hingga selesainya kegiatan. Rangkaian kegiatan jambore meliputi:

  • Pelatihan dan simulasi pengendalian Karhutla
  • Pembekalan materi tentang pencegahan dan penanggulangan Karhutla
  • Deklarasi cinta lingkungan dan sumpah relawan
  • Malam perenungan

"Malam minggu akan kita isi dengan malam perenungan. Kita akan membuat deklarasi cinta lingkungan dan sumpah relawan. Ini baru pertama kali di Indonesia Jambore Karhutla yang nantinya akan diberikan sertifikat dari Kementerian Hukum," jelas Irjen Herry Heryawan.

Jambore Karhutla ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan, dan sinergitas seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi ancaman Karhutla di Riau dan wilayah lainnya di Indonesia.