Momentum Hari Kartini: Dukungan Kemendukbangga melalui Layanan Tubektomi Massal di Majalengka

Semangat Kartini Menginspirasi Layanan Tubektomi Massal di Majalengka

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan kegiatan pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi secara massal di Majalengka, Jawa Barat. Inisiatif ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mendukung program keluarga berencana dan memberikan akses layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas bagi masyarakat.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, secara langsung meninjau pelaksanaan kegiatan tubektomi massal yang diikuti oleh 300 peserta. Beliau menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para ibu yang telah berani dan sukarela memilih metode kontrasepsi mantap ini sebagai bagian dari upaya merencanakan keluarga yang lebih berkualitas.

"Partisipasi para ibu dalam program tubektomi ini adalah bentuk perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Selain peran sentral dalam melahirkan dan menyusui, para ibu juga turut berkontribusi dalam pengendalian populasi dan peningkatan kesejahteraan keluarga melalui metode kontrasepsi ini," ujar Wihaji saat memberikan sambutan di Islamic Centre Majalengka.

Lebih lanjut, Wihaji menjelaskan bahwa pemilihan Majalengka sebagai lokasi pelaksanaan tubektomi massal didasari oleh tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana dan jumlah pasangan usia subur (PUS) yang cukup signifikan di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa program keluarga berencana semakin diterima dan dipahami oleh masyarakat.

Keamanan dan Persyaratan Tubektomi

Wihaji juga menekankan bahwa prosedur tubektomi aman dilakukan apabila seluruh tahapan pemeriksaan kesehatan dan persyaratan telah terpenuhi. Beberapa persyaratan utama bagi peserta tubektomi antara lain:

  • Usia minimal 35 tahun
  • Mendapatkan persetujuan dari suami
  • Memiliki minimal 2 orang anak

Sebelum pelaksanaan tubektomi, setiap peserta wajib menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi fisik yang prima dan meminimalisir risiko komplikasi. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan skrining lainnya yang relevan.

Dengan adanya kegiatan pelayanan tubektomi massal ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana, memberikan akses layanan kontrasepsi yang aman dan terjangkau, serta mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.