Jawa Barat Siapkan Anggaran Rp20 Triliun untuk Reaktivasi Jalur Kereta Api, Kemenhub Sambut Baik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan komitmennya dalam pengembangan infrastruktur transportasi dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk mereaktivasi jalur-jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi. Langkah ini mendapat respons positif dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam mewujudkan rencana tersebut.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia mengungkapkan bahwa Kemenhub siap berpartisipasi aktif dalam proses reaktivasi jalur kereta api ini. Setidaknya terdapat lima jalur kereta api yang menjadi fokus utama dalam proyek ini, yaitu:
- Banjar-Cijulang
- Cibatu-Garut-Cikajang
- Rancaekek-Tanjungsari
- Cipatat-Padalarang
- Cikudapateuh (Bandung)-Ciwidey
"Kemarin Pak Gubernur Jawa Barat sudah woro-woro, kami siapkan anggaran Rp 20 triliun, kita lakukan reaktivasi-reaktivasi. Kita terima tantangan itu," ujar Risal di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, pada Selasa (22/4/2025).
Lebih lanjut, Risal menjelaskan bahwa kereta api yang akan dioperasikan pada jalur-jalur yang direaktivasi tersebut adalah Kereta Rel Listrik (KRL). Untuk membahas lebih detail mengenai rencana reaktivasi ini, termasuk pembagian tugas dan tanggung jawab, Kemenhub akan segera mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain fokus pada reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat, Kemenhub juga memiliki rencana untuk memperpanjang jalur KRL hingga ke Pelabuhan Merak. Usulan ini muncul sebagai respons terhadap tingginya angka pengguna KRL Lokal Merak saat ini. Perpanjangan jalur KRL diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mempermudah aksesibilitas bagi masyarakat.
"Dan termasuk juga yang ke arah Merak, kalau dimungkinkan Merak dengan reaktivasi kita perpanjang KRL, itu akan lebih mengembangkan kita," pungkasnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat di Jawa Barat dan sekitarnya.