Pria Hilang Terseret Arus Saat Selamatkan Istri dari Banjir Bandang Bogor
Pria Hilang Terseret Arus Saat Selamatkan Istri dari Banjir Bandang Bogor
Tragedi menimpa Asep Mulyana (59) di Kampung Pasanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (3/3/2025). Ia dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir bandang Sungai Cisarua saat berupaya menyelamatkan istrinya, Yuyun, dari derasnya aliran sungai yang meluap. Kejadian ini terjadi di tengah hujan deras yang melanda wilayah tersebut, mengakibatkan Sungai Cisarua meluap dengan cepat dan dahsyat.
Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, air sungai yang awalnya hanya setinggi mata kaki, dalam sekejap meninggi hingga setinggi lutut dan arusnya menjadi sangat deras. Kepanikan melanda warga sekitar, yang berupaya menyelamatkan diri masing-masing. Beberapa warga bahkan menggunakan sprei sebagai alat bantu untuk menyeberangi aliran sungai yang deras. Dalam situasi chaos tersebut, Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan oleh Asep. Sayangnya, dalam upaya penyelamatan tersebut, Asep justru terbawa arus deras dan hingga kini belum ditemukan.
"Situasi saat itu sangat mencekam. Warga berhamburan menyelamatkan diri. Ibu Yuyun sempat terbawa arus, namun suaminya, Bapak Asep, dengan sigap menyelamatkannya. Ironisnya, Bapak Asep kemudian hilang terbawa arus," ungkap Hadi saat dikonfirmasi. Upaya penyelamatan warga lainnya menjadi sorotan atas keberanian dan kepedulian di tengah bencana. Namun, kehilangan Asep menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Bencana banjir bandang ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Cisarua. Tiga kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak, yaitu Kecamatan Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Data sementara yang diperoleh dari BPBD menunjukkan dampak yang cukup signifikan:
- Kecamatan Rumpin (Desa Sukasari): 1 rumah dan 1 sarana pendidikan terendam, 6 jiwa terdampak.
- Kecamatan Bojong Gede (Desa Rawapanjang): 137 rumah terendam, 547 jiwa terdampak.
- Kecamatan Cisarua (Desa Tugu Selatan dan Desa Citeko): 119 rumah terdampak, 423 jiwa terdampak.
Hadi menjelaskan bahwa penyebab utama meluapnya Sungai Cisarua adalah curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam durasi waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan Sungai Cimanceri juga meluap, memperparah situasi banjir. Saat ini, tim BPBD dan warga setempat masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap Asep Mulyana. Harapan akan ditemukannya Asep dalam keadaan selamat masih terus menggelora di tengah keprihatinan atas bencana yang melanda Kabupaten Bogor.
Upaya pencarian Asep melibatkan kolaborasi tim BPBD, relawan, dan warga sekitar. Pencarian yang dilakukan secara intensif ini diharapkan dapat segera membuahkan hasil. Selain itu, upaya evakuasi dan bantuan kepada warga yang terdampak banjir juga terus dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan memberikan pertolongan secepat mungkin.