Gunung Sampah Menggunung di Kolong Tol Plumpang: Pasca Kebakaran, Pembersihan Intensif Digelar

Tumpukan sampah setinggi tiga meter mencemari kolong Tol Plumpang-Pluit di kawasan Papanggo, Jakarta Utara. Kondisi ini memprihatinkan dan menjadi sorotan setelah insiden kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Ironisnya, area yang seharusnya bebas dari limbah kini menjelma menjadi tempat pembuangan sampah ilegal.

Sebelum kebakaran, pemandangan di bawah jalan tol ini sangat mengkhawatirkan. Hampir sepanjang 500 meter, kolong tol dipenuhi berbagai jenis sampah, didominasi oleh sampah organik sisa rumah tangga. Tumpukan sampah terdiri dari:

  • Sisa makanan
  • Bungkus plastik bekas makanan dan minuman
  • Plastik detergen
  • Kardus
  • Kaca
  • Kayu
  • Popok bekas anak.

Seiring waktu, sebagian sampah bahkan sudah bercampur dengan tanah, menimbulkan bau busuk yang menyengat dan menarik perhatian lalat. Lebih jauh lagi, beberapa hewan ternak kambing terlihat berkeliaran di antara tumpukan sampah, bahkan memakan sampah plastik.

Titik terang muncul pasca-kebakaran. Dinas Lingkungan Hidup (LH) bersama pihak pengelola tol bergerak cepat membersihkan area terdampak. Proses pembersihan terus berlangsung hingga kini dengan mengerahkan alat berat. Meskipun sebagian sampah telah diangkut, masih banyak tumpukan yang tersisa di kolong tol.

Dede Alamsyah, seorang warga setempat, menyambut baik upaya pembersihan ini. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas tindakan petugas kebersihan dan kepedulian dari pihak pengelola tol (Jasa Marga). Menurutnya, volume sampah yang sangat besar di kolong tol bukan hanya berasal dari warga sekitar, tetapi juga dari daerah lain di Tanjung Priok. Praktik pembuangan sampah ilegal ini membuat tumpukan sampah mencapai ketinggian hingga tiga meter.

Upaya pencegahan sebenarnya telah dilakukan oleh pengurus RT setempat. Mereka telah berulang kali melarang warga membuang sampah di kolong tol. Namun, imbauan tersebut seringkali diabaikan, sehingga praktik pembuangan sampah ilegal terus berlanjut dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius.