Pengaruh Alkohol Picu Aksi Brutal: Remaja di Serang Lukai Tiga Warga dengan Golok Saat Pertunjukan Dangdut

Aksi Penganiayaan di Tengah Keramaian Dangdut

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Serang, di mana seorang remaja berusia 17 tahun, yang diidentifikasi dengan inisial DS, melakukan aksi penganiayaan brutal di tengah keramaian acara dangdut yang diadakan dalam sebuah pernikahan. Akibat dari tindakan nekatnya ini, tiga orang warga mengalami luka serius akibat sabetan golok yang dilayangkan oleh pelaku.

Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian Resor Serang. AKP Andi Kurniady, selaku Kasatreskrim Polres Serang, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Para korban yang menderita luka-luka di bagian wajah dan tangan segera dilarikan ke RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Motif Dendam di Balik Aksi Brutal

Menurut keterangan pihak kepolisian, aksi penganiayaan ini dipicu oleh pengaruh minuman keras jenis tuak yang dikonsumsi oleh pelaku sebelum kejadian. Diduga kuat, DS berada dalam kondisi mabuk berat saat melakukan aksinya.

Lebih lanjut, AKP Andi mengungkapkan bahwa sebelum melakukan penyerangan, DS sempat memutar-mutarkan golok di atas kepalanya, yang kemudian mengenai wajah seorang korban bernama Sandi hingga membuatnya tersungkur ke tanah. Aksi brutal tersebut berlanjut dengan melukai dua korban lainnya, yaitu Nasrudin yang mengalami luka sobek di tangan, dan Ibrahim yang juga terkena sabetan golok di bagian tangan.

"Ketiga korban kemudian bergegas menuju area parkir untuk mencari pertolongan medis di klinik terdekat," jelas AKP Andi.

Penangkapan Pelaku dan Proses Hukum

Menindaklanjuti laporan kejadian, tim gabungan dari Reskrim dan Polsek segera bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku di kediamannya pada pukul 03.00 WIB. Saat ini, DS telah ditahan dan sedang menjalani proses penyidikan lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Motif dari aksi penganiayaan ini adalah dendam. Pelaku merasa tidak terima karena saudaranya pernah menjadi korban pemukulan oleh orang lain. Dalam keadaan emosi dan di bawah pengaruh alkohol, DS melakukan penyerangan secara acak dengan menyabetkan golok ke arah para korban," pungkas AKP Andi.

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat setempat. Diharapkan, proses hukum dapat berjalan dengan adil dan memberikan efek jera bagi pelaku serta mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari.