Pemerintah Siapkan Skema Penyaluran Beras Subsidi dan Bantuan Pangan untuk Antisipasi Kenaikan Harga

Pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipatif terhadap potensi fluktuasi harga beras di pasar. Dengan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,3 juta ton dan diproyeksikan terus meningkat hingga 4 juta ton, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan skema penyaluran melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa CBP berfungsi sebagai instrumen stabilisasi harga dan pasokan. Ketika harga beras di pasar melonjak, program SPHP akan diaktifkan untuk menyediakan beras murah bagi masyarakat. Sebaliknya, jika harga stabil, intervensi pasar dianggap tidak perlu. Mekanisme ini juga berlaku untuk bantuan pangan beras, yang akan digulirkan kembali saat harga beras mengalami kenaikan signifikan.

"Saat produksi tinggi, beras perlu diserap. Sebaliknya, saat grafik produksi mulai menurun, stok beras harus dikeluarkan terlebih dahulu," jelas Arief, menggambarkan siklus pengelolaan CBP. Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) dan beras di tingkat petani dan pasar relatif stabil. Harga GKP bahkan cenderung berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500/kg, mencapai Rp 6.700/kg.

Pemerintah melalui Bulog terus berupaya menjaga kualitas stok beras yang melimpah di gudang. Peningkatan produksi beras menjadi momentum bagi Bulog untuk terus melakukan penyerapan gabah dari petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan optimisme bahwa stok CBP akan mencapai 4 juta ton pada bulan mendatang, setelah mencapai 3,3 juta ton pada saat ini.

"Stok kita saat ini 3.364.800 ton. Dengan perkiraan penambahan 49.000 ton per hari, kita bisa mencapai 1,3 sampai 1,7 juta ton beras dalam negeri dalam 8 hari ke depan. Ini adalah serapan dan stok tertinggi dalam 20 tahun terakhir," ungkap Amran saat acara pengukuhan pengurus Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi). Amran memperkirakan stok CBP pada awal bulan depan dapat mencapai 3,7 juta ton, dengan target tertinggi mencapai 4 juta ton.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait inisiatif pemerintah:

  • Stabilisasi Harga: CBP digunakan untuk menstabilkan harga beras di pasar.
  • Program SPHP: Penyaluran beras murah saat harga melonjak.
  • Bantuan Pangan Beras: Distribusi bantuan saat harga tinggi.
  • Penyerapan Gabah: Bulog terus menyerap gabah petani saat produksi meningkat.
  • Target Stok: Pemerintah menargetkan stok CBP mencapai 4 juta ton.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, terutama kelompok rentan, di tengah potensi fluktuasi pasar.