Harga Emas Antam Sentuh Rekor Tertinggi: Analisis Kenaikan Lebih dari 1 Juta Rupiah dalam Dua Tahun Terakhir

Harga Emas Antam Sentuh Rekor Tertinggi

Harga emas Logam Mulia produksi Antam mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa, 22 April 2025, menembus angka Rp 2.016.000 per gram. Kenaikan harga emas yang signifikan ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, harga emas telah melonjak lebih dari Rp 1 juta per gram.

Kilas Balik Kenaikan Harga Emas

Perjalanan harga emas Antam menuju level tertinggi ini dimulai pada 2 Desember 2022, ketika harga emas pertama kali menyentuh angka Rp 1.000.000 per gram. Saat itu, harga emas naik sebesar Rp 13.000 per gram, dari Rp 991.000 per gram menjadi Rp 1.004.000 per gram.

Setelah mencapai angka tersebut, harga emas terus mengalami fluktuasi, bergerak di kisaran Rp 984.000 hingga Rp 1.026.000 per gram. Pada akhir tahun 2022, harga emas ditutup pada level Rp 1.026.000 per gram.

Memasuki tahun 2023, tren perubahan harga terus berlanjut dengan pergerakan naik turun di rentang Rp 1.000.000 hingga Rp 1.096.000 per gram selama sekitar 10 bulan. Pada 18 Oktober 2023, harga emas mencapai Rp 1.100.000 per gram, naik sebesar Rp 12.000 per gram dari sebelumnya. Kenaikan berlanjut hingga mencapai Rp 1.136.000 per gram pada 28 Oktober 2023.

Secara keseluruhan, harga emas pada periode Oktober-Desember 2023 bergerak di kisaran Rp 1.084.000 hingga Rp 1.145.000 per gram dan ditutup pada Rp 1.130.000 per gram. Sepanjang tahun 2023, harga emas mengalami kenaikan sebesar Rp 104.000 per gram.

Pada awal tahun 2024, harga emas Antam cenderung stabil di kisaran Rp 1.115.000 hingga Rp 1.151.000 per gram. Namun, pada awal Maret 2024, terjadi lonjakan harga yang signifikan hingga menembus angka Rp 1.204.000 per gram pada 8 Maret 2024.

Kenaikan harga terus berlanjut hingga akhir April 2024, di mana harga emas Antam sudah berada di atas Rp 1.300.000 per gram. Harga emas kemudian stabil di atas level tersebut dan mencapai Rp 1.400.000 per gram pada 13 Juli 2024. Tren kenaikan terus berlanjut hingga mencapai rekor tertinggi pada 31 Oktober 2024, yaitu Rp 1.567.000 per gram. Pada akhir tahun 2024, harga emas ditutup pada level Rp 1.515.000 per gram, dengan kenaikan sepanjang tahun sebesar Rp 485.000 per gram.

Memasuki tahun 2025, harga emas Antam terus mengalami kenaikan signifikan. Pada akhir Januari, harga emas naik menjadi Rp 1.620.000 per gram, dan pada akhir Februari menjadi Rp 1.678.000 per gram. Dalam dua bulan pertama tahun 2025, harga emas sudah naik sebesar Rp 163.000 per gram. Kenaikan terus berlanjut hingga mencapai Rp 1.806.000 per gram pada akhir Maret, menambah selisih kenaikan sejak awal tahun menjadi Rp 291.000 per gram.

Kenaikan harga emas tertinggi terjadi pada April 2025, setelah libur Lebaran. Harga emas yang sempat turun ke level Rp 1.754.000 per gram kembali naik signifikan hingga mencapai rekor tertinggi Rp 2.016.000 per gram pada 22 April 2025. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, harga emas naik sebesar Rp 262.000 per gram, sebuah rekor kenaikan yang sangat tinggi.

Faktor-faktor Pendorong Kenaikan

Beberapa faktor disinyalir menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, di antaranya:

  • Ketidakpastian ekonomi global: Kondisi ekonomi global yang tidak stabil mendorong investor untuk mencari aset yang aman (safe haven), seperti emas.
  • Inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaan terhadap emas meningkat saat inflasi tinggi.
  • Suku bunga: Kebijakan suku bunga yang rendah juga dapat mendorong harga emas naik, karena biaya oportunitas memegang emas menjadi lebih rendah.
  • Permintaan fisik: Permintaan emas fisik yang tinggi dari negara-negara seperti China dan India juga dapat mendorong harga emas naik.

Kenaikan harga emas Antam ini tentu berdampak pada berbagai aspek, mulai dari investasi hingga daya beli masyarakat. Penting bagi masyarakat untuk mencermati perkembangan harga emas dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi.