Pencarian Intensif Terus Dilakukan: Alvaro, Bocah Pesanggrahan, Belum Ditemukan Setelah Lebih dari Enam Minggu
Kabar menghilang seorang bocah bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) masih menjadi perhatian utama. Sudah lebih dari 47 hari sejak terakhir kali Alvaro terlihat di sekitar Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kejadian yang bermula pada Kamis, 6 Maret 2025 itu hingga kini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Menurut penuturan Tugimin (71), kakek Alvaro, pada hari hilangnya cucunya, Alvaro sempat menemani neneknya untuk контрол kesehatan di RSUD Pesanggrahan. Sekembalinya dari rumah sakit, Alvaro meminta dibelikan susu kepada Tugimin. Permintaan ini muncul di tengah bulan puasa, namun Alvaro kecil meyakinkan kakeknya bahwa anak-anak kecil diperbolehkan untuk berpuasa setengah hari.
Saat azan Ashar berkumandang, tanpa berpamitan, Alvaro bergegas menuju Masjid Jami Al Muflihun. Peristiwa ini menjadi titik awal hilangnya Alvaro. Menjelang waktu berbuka puasa, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang mencari bocah tersebut. Informasi ini baru diketahui Tugimin beberapa hari kemudian dari pengurus masjid (marbut).
Menurut marbut, pria tersebut menanyakan keberadaan Alvaro, dan dijawab bahwa anak yang dicari ada di dalam masjid. Namun, setelah itu, marbut tidak lagi memperhatikan pria tersebut karena sibuk mempersiapkan ibadah Maghrib dan acara berbuka puasa. Setelah waktu berbuka dan shalat Maghrib usai, Alvaro tak kunjung pulang ke rumah. Awalnya, Tugimin tidak merasa curiga karena cucunya sering bermain sepak bola dengan teman-temannya hingga larut malam.
Kekhawatiran Tugimin memuncak sekitar pukul 21.30 WIB, ketika Alvaro belum juga kembali. Ia segera mencari cucunya ke tempat terakhir Alvaro terlihat, serta bertanya kepada teman-teman sepermainannya. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil. Merasa bingung dan khawatir, Tugimin segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pesanggrahan. Namun, ia diminta untuk menunggu selama 1x24 jam sebelum laporan resmi dapat diproses.
Keesokan harinya, Tugimin kembali ke Polsek Pesanggrahan dan kemudian diarahkan ke Polres Jakarta Selatan, mengingat kasus anak di bawah umur menjadi wewenang Polres. Laporan polisi Tugimin teregistrasi dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel. Sejak saat itu, pihak kepolisian telah melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi. Sayangnya, hingga saat ini, keberadaan Alvaro masih belum diketahui.
Keterbatasan juga menjadi kendala dalam proses pencarian. CCTV di sekitar lokasi kejadian, termasuk di masjid, tidak berfungsi atau rusak. Meskipun ada CCTV di jalan, rekaman yang diperiksa tidak menunjukkan adanya orang yang membawa anak kecil. Tugimin juga mengungkapkan bahwa Alvaro sehari-hari memanggilnya dengan sebutan Bapak. Ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman di Lapas Cipinang terkait kasus narkoba, sementara ibunya bekerja di Malaysia dan telah menikah lagi.
Pihak keluarga juga telah berupaya mencari informasi dengan mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka mendapati bahwa keluarga tersebut telah pindah rumah. Polisi dari Polres Jakarta Selatan telah menemukan alamat baru keluarga ayah Alvaro, dan bahkan suami dari adik ayah Alvaro sempat dibawa ke Jakarta untuk diidentifikasi oleh marbut masjid. Namun, ternyata orang tersebut bukanlah orang yang dicari.
Alvaro memiliki ciri-ciri fisik berkulit sawo matang dan berambut cepak. Bagi siapa saja yang memiliki informasi atau melihat Alvaro, diharapkan untuk segera menghubungi nomor 0812-1923-0694.