Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Studi Islam Global, Kemenag Siapkan Langkah Strategis
Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat studi Islam terkemuka di dunia. Dorongan ini muncul dari berbagai kepala negara di Timur Tengah saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini. Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan visi mulia ini.
Dalam keterangannya, Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa para pemimpin negara-negara Islam di Timur Tengah secara langsung menyampaikan harapan agar Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam pengembangan intelektual dan peradaban Islam. Indonesia dinilai memiliki modal yang kuat untuk mewujudkan ambisi ini, seperti stabilitas demokrasi, populasi Muslim moderat yang signifikan, dan kerukunan antar umat beragama.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk merealisasikan potensi ini. Salah satu inisiatif utama adalah pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) di kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Pesantren ini dirancang sebagai pusat pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam, sains, dan isu-isu global.
PIII diharapkan menjadi model pendidikan masa depan yang menghasilkan:
- Ulama yang kompeten.
- Pemikir yang kritis.
- Pemimpin yang visioner.
- Inovator yang peduli terhadap lingkungan dan kemanusiaan.
Kurikulum pesantren akan dirancang secara integratif, menggabungkan studi Islam klasik dengan ilmu pengetahuan modern dan isu-isu global seperti perubahan iklim. Arsitektur pesantren juga akan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Nasaruddin Umar menekankan bahwa sudah saatnya Indonesia tidak hanya mengirimkan pelajar ke Timur Tengah untuk belajar agama, tetapi juga menjadi tujuan studi Islam bagi para pelajar dari seluruh dunia. Bahkan, Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, sedang menjajaki kemungkinan membuka cabang di Indonesia. Hal ini menunjukkan pengakuan dunia internasional terhadap potensi Indonesia sebagai pusat studi Islam yang unggul.