Konflik Lahan di Pangalengan: Petani Teh Protes Alih Fungsi Lahan dengan Aksi Cabut Sayur dan Pembakaran Gubuk
Aksi protes yang melibatkan ratusan petani teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencuat pada hari Senin (21/4/2025), menyoroti konflik terkait alih fungsi lahan perkebunan teh menjadi lahan pertanian sayuran, terutama wortel dan kentang. Para petani, yang tergabung dalam binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), melakukan aksi demonstrasi dengan mencabut tanaman sayuran dan membakar gubuk-gubuk yang diduga digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penggundulan lahan.
Latar Belakang Konflik
Kegelisahan para petani teh Pangalengan berakar dari maraknya praktik alih fungsi lahan yang mereka saksikan. Lahan-lahan teh yang seharusnya menjadi sumber mata pencaharian mereka, secara bertahap beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayuran. Hal ini menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi para pemetik teh dan mengancam keberlangsungan perkebunan teh itu sendiri. Isu ini juga menjadi viral di media sosial, meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini.
Menurut salah seorang warga, Wildan Awaludin, praktik alih fungsi lahan ini dilakukan oleh warga desa sekitar yang diupah untuk melakukan penggundulan lahan. Ayahnya, yang bekerja sebagai mandor perkebunan teh, kini menghadapi ancaman pengurangan jam kerja akibat penyusutan lahan teh. Awaludin menambahkan bahwa aparat kewilayahan telah berkomunikasi dengan warga untuk mencari solusi, dan rencana penghijauan kembali oleh pemerintah daerah dan PTPN sedang dipertimbangkan.
Respon Pihak Terkait
Plt Camat Pangalengan, Vena Andriawan, membenarkan terjadinya aksi protes di perkebunan teh Blok Pahlawan, Desa Pangalengan. Pihak PTPN mengakui keterbatasan personel untuk mengawasi lahan yang luas, yang mencapai sekitar 6.000 hektar, sehingga praktik penjarahan dan alih fungsi lahan sulit dicegah. Vena juga membenarkan bahwa para petani sempat membakar beberapa saung sebagai bentuk kekesalan terhadap penyerobotan lahan.
Kapolsek Pangalengan, AKP Edi Permana, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus alih fungsi lahan ilegal ini. Aksi protes petani terjadi saat PTPN melakukan penanaman pohon di lahan yang sudah digunduli. Emosi para petani memuncak, yang berujung pada pembakaran gubuk dan pencabutan tanaman sayuran.
Investigasi dan Upaya Penyelesaian
Pihak kepolisian dan PTPN tengah mendalami keterlibatan sekelompok orang yang diduga memanfaatkan luasnya perkebunan teh PTPN untuk kepentingan pribadi. Kapolsek Pangalengan tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengidentifikasi pelaku dan berkoordinasi dengan kejaksaan untuk menentukan tindakan hukum yang sesuai.
Konflik lahan di Pangalengan ini menjadi sorotan penting terkait tata kelola lahan perkebunan dan dampaknya terhadap mata pencaharian masyarakat setempat. Upaya penyelesaian yang komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua pihak terkait, sangat dibutuhkan untuk mencegah konflik serupa di masa depan.