Vatikan Akui 'Kebajikan Kepahlawanan' Antoni Gaudi, Arsitek Visioner Sagrada Familia Menuju Kesucian
Vatikan Akui 'Kebajikan Kepahlawanan' Antoni Gaudi, Arsitek Visioner Sagrada Familia Menuju Kesucian
Vatikan telah memberikan pengakuan resmi terhadap "kebajikan kepahlawanan" Antoni Gaudí, arsitek visioner di balik keajaiban arsitektur Sagrada Família. Pengakuan ini menjadi langkah signifikan dalam proses kanonisasi Gaudí, membawanya selangkah lebih dekat menuju gelar santo.
Lebih dari seabad setelah wafatnya, warisan Gaudí tidak hanya terpancar melalui mahakarya arsitektur yang menjulang tinggi di langit Barcelona, tetapi juga melalui kedalaman iman yang kini membuka jalan menuju kesucian. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Paus Fransiskus mengakui secara resmi "kebajikan kepahlawanan" Gaudí, sebuah langkah penting dalam proses menjadi seorang santo.
Menjadi seorang santo adalah perjalanan panjang dan kompleks yang dapat memakan waktu ratusan tahun. Biasanya, seorang kandidat memerlukan dua mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan mereka. Penemuan mukjizat-mukjizat ini akan menjadi langkah krusial berikutnya jika Gaudí ingin dibeatifikasi dan kemudian dikanonisasi. Sebuah komisi yang terdiri dari para dokter dan teolog akan meneliti mukjizat-mukjizat tersebut secara cermat sebelum paus membuat keputusan akhir untuk mengkanonisasi seseorang.
Gaudí merupakan sosok yang unik. Hanya segelintir seniman yang pernah diangkat menjadi santo, dan belum ada arsitek, dalam pemahaman modern tentang profesi ini, yang pernah dikanonisasi. Warisan Gaudí sangat erat kaitannya dengan agama Katolik, karena ia mendedikasikan sebagian besar kariernya untuk Sagrada Família. Gereja yang megah dan menakjubkan ini masih dalam proses pembangunan, lebih dari 140 tahun setelah dimulainya.
Gaudí membayangkan gereja ini sebagai "Alkitab dalam batu" dan merancang struktur monumental dengan 18 menara besar berbentuk gelendong, masing-masing melambangkan tokoh Alkitab yang berbeda:
- 12 rasul
- Empat penginjil
- Perawan Maria
- Yesus
Ketika akhirnya selesai dibangun, menara Yesus Kristus akan mencapai ketinggian 172,5 meter dan dilengkapi dengan salib berlengan empat setinggi 17 meter, menjadikannya gereja tertinggi di dunia. Di bagian dalam, cahaya warna-warni membanjiri ruangan dari segala penjuru melalui jendela kaca patri yang dihias dengan indah.
Gaudí tidak pernah menyaksikan penyelesaian gereja ini. Ia meninggal pada tahun 1926, ketika hanya sekitar 10% - 15% dari proyek yang telah dibangun, termasuk satu transept, ruang bawah tanah, dan beberapa dinding apse. Meskipun Gaudí mendedikasikan beberapa tahun terakhir hidup dan kariernya secara eksklusif untuk Sagrada Família, bangunan-bangunan lain dengan gayanya yang khas tersebar di seluruh Barcelona, memberikan karakter yang khas pada kota ini.
Selama beberapa dekade, telah ada gerakan yang menyerukan beatifikasi Gaudí, yang dikenal sebagai Asosiasi Beatifikasi Antoni Gaudí. Uskup Agung Barcelona mengambil alih perjuangan tersebut dan mengajukan positio, atau argumen utama, untuk beatifikasi Gaudí ke Vatikan.