Presiden Prabowo akan Menghadiri Program Tanam Padi Apung di Banyuasin untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk hadir dalam acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang akan diselenggarakan di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu, 22 April 2025. Kehadiran Presiden merupakan bentuk dukungan terhadap inovasi pertanian padi apung yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Fokus utama kegiatan Gerina adalah penanaman padi apung, sebuah metode pertanian inovatif yang menjadikan Kabupaten Banyuasin sebagai proyek percontohan. Bupati Banyuasin, Askolani, mengkonfirmasi kedatangan Presiden dan menyatakan keyakinannya bahwa penanaman padi apung akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan hasil panen padi di Banyuasin. Pada tahun 2024, Kabupaten Banyuasin mencatat hasil panen sebesar 948.089 ton gabah kering giling, dan pada tahun 2025, target panen ditingkatkan menjadi 1,2 juta ton gabah kering giling.
Askolani menekankan bahwa inisiatif ini selaras dengan program Asta Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip, menjelaskan bahwa metode tanam padi apung menawarkan sejumlah keuntungan. Salah satunya adalah efisiensi penggunaan lahan karena tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, proses panen menjadi lebih sederhana karena tidak memerlukan alat berat seperti combine harvester, dan penggunaan pupuk dapat diukur dengan lebih tepat.
Berikut adalah beberapa keunggulan metode padi apung:
- Efisiensi Lahan: Tidak memerlukan lahan yang luas.
- Panen Sederhana: Tidak membutuhkan alat berat.
- Penggunaan Pupuk Terukur: Mengoptimalkan penggunaan pupuk.
- Minim Hama: Mengurangi risiko serangan hama.
- Solusi Banjir: Mencegah gagal panen saat banjir.
Sarip menambahkan bahwa padi apung juga menjadi solusi bagi petani dalam menghadapi risiko gagal panen akibat banjir. Kemampuan padi apung untuk bertahan dalam kondisi air yang tinggi menjadikannya pilihan yang tepat untuk ditanam di daerah yang rentan terhadap banjir. Dengan demikian, padi apung tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memberikan jaminan ketahanan pangan bagi masyarakat Banyuasin, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana alam.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan inovasi teknologi pertanian, Banyuasin berupaya menjadi model dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Kedatangan Presiden Prabowo diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan lebih lanjut bagi para petani serta mendorong pengembangan inovasi pertanian lainnya di seluruh Indonesia.