Banjir Bandang Lumpuhkan Bandara Gran Canaria, Penerbangan Terganggu
Banjir Bandang Landa Gran Canaria, Operasional Bandara Terganggu
Cuaca ekstrem yang melanda Pulau Gran Canaria, Spanyol, telah mengakibatkan gangguan signifikan terhadap operasional Bandara Gran Canaria. Hujan deras dan banjir bandang yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, memaksa otoritas bandara untuk menutup sementara Bandara Gran Canaria. Penutupan ini mengakibatkan dampak luas pada jadwal penerbangan, baik kedatangan maupun keberangkatan.
AENA (Aeropuertos Españoles y Navegación Aérea), operator bandara, mengeluarkan pernyataan resmi yang mengumumkan penutupan tersebut. Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan genangan air yang dalam menutupi landasan pacu, membuat pendaratan dan lepas landas pesawat menjadi tidak mungkin. Meskipun satu landasan pacu berhasil dibuka kembali sekitar pukul 16.00 waktu setempat, kapasitas bandara tetap sangat terbatas.
Akibatnya, sedikitnya 18 penerbangan dialihkan ke bandara alternatif. AENA melalui akun media sosialnya mengimbau para penumpang untuk menghubungi maskapai penerbangan masing-masing guna mendapatkan informasi terbaru mengenai status penerbangan mereka. Pernyataan tersebut juga menekankan upaya yang sedang dilakukan untuk memulihkan operasional bandara secara penuh sesegera mungkin.
Dampak Luas Banjir Bandang
Badan Meteorologi Spanyol, AEMET, menjelaskan bahwa hujan lebat dan terus-menerus menjadi penyebab utama bencana ini. AEMET memprediksi bahwa hujan deras akan terus melanda wilayah Mediterania dan Andalusia, sementara di Kepulauan Canary diperkirakan akan berkurang mulai Rabu. Namun, dampak banjir sudah sangat terasa di Gran Canaria. Selain mengganggu operasional bandara, banjir juga menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan warga dan wisatawan.
Berdasarkan laporan, sekitar 850.000 penduduk, atau sekitar 40 persen dari total populasi Kepulauan Canary, terdampak langsung oleh banjir bandang ini. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerusakan yang cukup parah. Tumpukan lumpur menutupi jalan-jalan, sementara mobil-mobil terseret arus air, bahkan ada yang sampai terbawa ke laut. Air dari dataran tinggi mengalir deras ke daerah-daerah padat penduduk, termasuk area wisata populer di selatan pulau.
Juru bicara bandara mengkonfirmasi penutupan sementara bandara dan menjelaskan bahwa upaya pemulihan sedang dilakukan secara intensif. Mereka menyebut setidaknya 18 penerbangan dialihkan, sebagian besar ke bandara Tenerife Sur (TFS) dan Fuerteventura (FUE). Situasi ini menuntut kewaspadaan tinggi bagi warga dan wisatawan, dengan imbauan agar tetap berada di dalam ruangan dan menghindari area yang tergenang air.
Insiden ini sekali lagi menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan dampak perubahan iklim terhadap cuaca ekstrem. Upaya pemulihan dan langkah-langkah pencegahan untuk menghadapi kejadian serupa di masa mendatang menjadi hal yang krusial bagi Gran Canaria dan Kepulauan Canary secara keseluruhan.