Jember Fashion Carnival Akan Meriahkan Pagelaran Sabang Merauke 2025, Ivan Gunawan Kembali Terlibat

Pagelaran Sabang Merauke (PSM) 2025 dipastikan akan semakin semarak dengan kehadiran atraksi dari Jember Fashion Carnival (JFC). Ivan Gunawan, desainer ternama Indonesia, kembali dipercaya untuk mendesain busana dalam pagelaran akbar yang akan digelar pada Agustus mendatang.

Dalam jumpa pers yang diadakan di kantor iForte, Menara BCA, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/5/2025), Ivan Gunawan mengungkapkan antusiasmenya terlibat kembali dalam PSM. Menurutnya, Pagelaran Sabang Merauke bukan sekadar pertunjukan tradisional, melainkan sebuah pergelaran modern yang menampilkan kekayaan budaya bangsa dengan cara yang inovatif.

"Pagelaran Sabang Merauke ini mengusung budaya bangsa. Bentuknya bukan pagelaran tradisional, tapi punya nilai dan tontonan wajib untuk dilihat. Karena tontonan ini bukan bersifat kedaerahan, dikemas sangat modern," ujarnya.

Ivan Gunawan menjelaskan bahwa timnya telah berpengalaman dalam menggarap berbagai pagelaran. Ia menekankan bahwa PSM bukanlah proyek yang dikerjakan asal-asalan. Kerumitan dan kolaborasi dengan seniman serta pengrajin daerah menjadi daya tarik utama baginya.

"PSM ini bukan yang asal-asalan. Kalau dilihat dari kerumitannya, itu yang asyik berkolaborasi dengan seniman pengrajin daerah," kata Ivan.

Salah satu tantangan utama dalam mendesain busana untuk PSM adalah menciptakan kostum yang nyaman dipakai oleh para pengisi acara. Ivan Gunawan dan timnya berupaya untuk memperhatikan detail-detail kecil seperti aksesori, perintilan, dan cincin, serta memastikan bahwa pergantian kostum dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

"Gimana buat kostum pengisi acara dengan bahan yang nyaman dipakai. Bukan sekadar busana, aksesori, perintilan, cincin, dipakai dengan detail. Ganti baju 1 menit, efisien," jelasnya.

Kehadiran Jember Fashion Carnival akan memberikan sentuhan spektakuler dan imajinatif pada PSM 2025. Ivan Gunawan dan desainer lainnya akan berkolaborasi dengan JFC untuk menciptakan kostum-kostum yang lebih memukau dari tahun-tahun sebelumnya. Proses pembuatan kain wastra, baik kain vintage maupun kain baru, membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu antara satu hingga dua bulan. Penyesuaian desain juga menjadi faktor penting yang diperhitungkan.

Ivan Gunawan juga mengenang pengalamannya tahun lalu saat membuat kostum untuk Yura Yunita, yang menurutnya lebih rumit daripada fashion show yang pernah ia garap. Ia menekankan pentingnya kerjasama dan mendengarkan masukan dari sutradara dalam menciptakan busana yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan nyaman bagi pemakainya.

"Gak ada yang berdiri sendiri dengan nama besar, bisa dilihat sesuai dengan fungsinya. Kenyamanan si pemakai, aku juga mau mendengarkan sutradara, pastinya busana akan lebih spektakuler dari sebelumnya," pungkasnya.