Rupiah Tertekan Akibat Kekhawatiran Pasar Terhadap Kebijakan The Fed dan Ketegangan Dagang AS-China
Rupiah Melemah Diterpa Sentimen Global dan Domestik
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami tekanan pada perdagangan hari ini. Pergerakan ini dipicu oleh kombinasi sentimen global dan domestik yang kurang mendukung.
Pada penutupan perdagangan, rupiah berada di level Rp 16.859 per dolar AS, melemah 53 poin atau 0,32 persen dibandingkan posisi kemarin. Pelemahan ini terjadi setelah sehari sebelumnya rupiah sempat menguat. Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 16.862 per dolar AS, juga menunjukkan pelemahan dari hari sebelumnya.
Tidak hanya rupiah, sebagian besar mata uang di kawasan Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang secara umum sedang menghindari risiko (risk-off).
Kekhawatiran Pasar Terhadap Kebijakan The Fed dan Ketegangan Dagang
Menurut analis pasar keuangan, pelemahan rupiah dan mata uang Asia lainnya disebabkan oleh kondisi pasar yang bergejolak. Salah satu faktor utama adalah kekhawatiran pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter AS. Kekhawatiran ini muncul setelah adanya isu perombakan pejabat di tubuh Federal Reserve (The Fed) oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Pasar khawatir perombakan ini dapat mengganggu independensi The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.
Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China juga terus memanas. Beijing telah mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara yang mempertimbangkan perjanjian perdagangan dengan AS yang dapat merugikan kepentingan China. Hal ini menyusul keputusan AS untuk menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China secara signifikan.
Sentimen Domestik dan Prospek Rupiah
Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 sebesar 4,33 miliar dolar AS diperkirakan akan menyusut seiring dengan dampak kebijakan tarif AS. Prospek neraca perdagangan Indonesia ke depan masih diliputi ketidakpastian, terutama akibat risiko pelemahan permintaan ekspor dan pergeseran permintaan domestik.
Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di rentang Rp 16.840-Rp16.900 per dolar AS.
Daftar Mata Uang Asia yang Melemah:
- Dollar Singapura
- Dollar Taiwan