Sentuhan Magis Herry IP: Malaysia Raih Gelar Juara Ganda Putra di Kejuaraan Asia Setelah Penantian Panjang

Kebangkitan Ganda Putra Malaysia di Bawah Arahan Herry IP

Dalam waktu singkat, Herry Iman Pierngadi, yang akrab disapa Herry IP, telah memberikan dampak signifikan bagi tim nasional bulutangkis Malaysia. Baru dua bulan menjabat sebagai pelatih ganda putra, ia berhasil mengantarkan pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih gelar juara di Badminton Asia Championship (BAC) 2024 yang berlangsung di Ningbo, China. Kemenangan ini bukan hanya sekadar gelar, tetapi juga mengakhiri penantian panjang selama 18 tahun bagi Malaysia di nomor ganda putra Kejuaraan Asia.

Di partai final, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menunjukkan performa yang solid dan berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah, Chen Bo Yang/Liu Yi, dengan skor 21-19, 21-17. Kemenangan ini disambut dengan sukacita oleh para penggemar bulutangkis Malaysia, yang telah lama merindukan prestasi gemilang di level Asia.

Mengakhiri Puasa Gelar Selama 18 Tahun

Terakhir kali Malaysia meraih gelar di BAC adalah pada tahun 2007, melalui pasangan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah di Johor Bahru. Keberhasilan Herry IP membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih gelar juara tahun ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan ganda putra Malaysia di kancah internasional. Pengalaman dan strategi yang diterapkan oleh pelatih berjuluk "Naga Api" ini terbukti efektif dalam meningkatkan performa para pemain.

Tantangan dan Tanggung Jawab

Meskipun meraih kesuksesan bersama tim Malaysia, Herry IP mengakui bahwa ia juga merasakan tekanan, terutama karena Indonesia gagal meraih satu pun gelar di Kejuaraan Asia tahun ini. Kegagalan ini tentu menjadi sorotan bagi para penggemar bulutangkis Indonesia, mengingat Herry IP pernah lama berkarier di Pelatnas PBSI. Ia menyadari bahwa komentar-komentar negatif adalah bagian dari pekerjaan ini.

"Itulah salah satu tantangan yang datang dengan pekerjaan ini, menghadapi komentar seperti itu. Mungkin karena saya menghabiskan waktu bertahun-tahun di Indonesia dan kali ini segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan, sementara Malaysia menjadi juara," ujar Herry.

Namun, Herry IP menegaskan bahwa hubungannya dengan PBSI dan para pemain Indonesia tetap baik. Ia bahkan sempat makan bersama dengan mereka di Ningbo. Baginya, profesionalisme adalah kunci utama dalam menjalankan tugas sebagai pelatih.

Kontrak Jangka Panjang dengan Target Tinggi

Herry IP resmi bergabung dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) pada awal Februari 2024. Ia dikontrak selama empat tahun, hingga 31 Desember 2028, dengan target utama meraih medali emas di Olimpiade Los Angeles. BAM menaruh harapan besar pada Herry IP untuk membawa ganda putra Malaysia meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.

Rotasi Kepelatihan di PBSI

Sementara itu, PBSI melakukan rotasi pada susunan kepelatihan menjelang Kejuaraan Bulutangkis Asia. Mulyo Handoyo, yang sebelumnya merangkap jabatan sebagai koordinator pelatih dan kepala pelatih tunggal putra utama, kini hanya fokus sebagai koordinator pelatih karena alasan kesehatan. Posisinya digantikan oleh Indra Widjaja, yang sebelumnya merupakan pelatih kepala tunggal putra pratama. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan suasana baru dan meningkatkan performa para pemain tunggal putra Indonesia.

Taufik Hidayat, Wakil Ketua Umum I PBSI, menjelaskan bahwa pergantian ini dilakukan untuk memberikan suasana baru bagi para pemain. Ia juga menekankan pentingnya prestasi sebagai tolok ukur keberhasilan seorang pelatih.

"Bagaimanapun kita tak bisa ngomong apa-apalah, maksudnya kita harus buktikan dengan prestasi. Mau Indra Widjaja, siapa di situ, mau yang lain, pokoknya saya tuntut dengan prestasi. Jadi ini reward punishment buat pemain saja, tapi pelatih juga," kata Taufik.

Dengan perubahan ini, PBSI berharap dapat meningkatkan performa para pemain dan meraih prestasi yang lebih baik di turnamen-turnamen mendatang.