Dosen S3 Asal Semarang Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan setelah seorang mahasiswa program doktoral (S3) asal Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang terletak di kawasan Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penemuan ini menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan mendalam dari pihak kepolisian.

Penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan salah seorang penghuni kos yang mencium aroma tidak sedap dari lantai dua. Penghuni tersebut kemudian menghubungi pemilik kos, Dimas, untuk melaporkan temuannya. Dimas yang segera tiba di lokasi, langsung memeriksa sumber bau tersebut.

"Anak kos WA saya, mengabarkan bau tidak enak dari lantai dua. Saya langsung ke kos sekitar jam 7.50," ujar Dimas.

Setibanya di depan kamar korban, Dimas mencoba mengintip melalui jendela yang ternyata tidak terkunci. Pemandangan yang ia lihat membuatnya terkejut dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat. Korban ditemukan tergeletak di lantai dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Saya intip dari jendela, korban sudah tergeletak. Saya langsung lapor Pak RT," lanjut Dimas.

Dimas mengenal korban sebagai sosok yang baik dan telah lama menghuni kos tersebut. Korban diketahui sedang menempuh pendidikan S3 dan juga berprofesi sebagai dosen. Namun, Dimas tidak mengetahui secara pasti tempat korban mengajar.

"Dia anak kos paling lama di sini. Anaknya baik. Setahu saya dia lanjut S3 dan juga mengajar," jelas Dimas.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, membenarkan adanya laporan penemuan mayat tersebut. Pihaknya segera menerjunkan tim identifikasi dari Satreskrim Polresta Sleman, Ditreskrimum Polda DIY, serta dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda DIY untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kami menerima laporan dari pemilik kos. Setelah dicek, korban ditemukan tergeletak dan bersimbah darah," kata AKP Riski Adrian.

Korban diidentifikasi sebagai seorang pria berinisial MN, berusia 30 tahun, berasal dari Semarang. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk mengetahui waktu pasti kematian korban. Namun, berdasarkan keterangan saksi, bau tidak sedap sudah tercium sejak hari Sabtu.

"Untuk waktu kematian, kami masih menunggu hasil forensik. Namun, ada keterangan saksi yang menyebutkan bau tidak enak sudah tercium sejak Sabtu," ungkap AKP Riski.

Pihak kepolisian juga belum dapat memberikan keterangan terkait luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban dan penyebab pasti kematian. Semua masih menunggu hasil pemeriksaan forensik.

"Terkait luka dan penyebab kematian, kami masih menunggu hasil dari tim forensik," imbuhnya.

Selain melakukan olah TKP, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar korban, termasuk rekaman CCTV dari beberapa titik di sekitar lokasi. Barang-barang tersebut dianggap berkaitan dengan penyebab kematian korban.

Hingga saat ini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah korban merupakan korban pembunuhan. Kesimpulan akan diambil setelah hasil forensik keluar. Jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut.

"(Soal dugaan pembunuhan) Nanti tunggu hasil forensik," pungkasnya.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Seorang mahasiswa S3 asal Semarang ditemukan meninggal di kamar kosnya di Sleman.
  • Penemuan bermula dari laporan bau tidak sedap.
  • Korban diketahui sebagai mahasiswa S3 dan dosen.
  • Polisi masih menunggu hasil forensik untuk mengetahui penyebab kematian.
  • Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV.