Danantara Akan Mengkaji Kembali Rencana Merger KAI dan INKA

markdown Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyerahkan kelanjutan rencana penggabungan (merger) antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Industri Kereta Api (INKA) kepada BPI Danantara. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan hal ini setelah acara peringatan 100 tahun KRL di Stasiun Jakarta Kota pada Selasa (22/4/2025).

"Lagi dikaji, nanti diteruskan. Nanti tim Danantara yang ngelanjutin," ujar Kartika, yang akrab disapa Tiko. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Danantara, sebagai holding operasi, akan mengambil alih proses kajian dan implementasi merger yang sebelumnya telah diinisiasi.

Kementerian BUMN menyatakan dukungannya terhadap langkah Danantara dalam melanjutkan rencana strategis ini. Menurut Tiko, pihaknya akan melakukan kajian mendalam, baik dari aspek ekonomi maupun legal, untuk memastikan bahwa merger ini dapat berjalan dengan optimal. Dukungan ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN sebelumnya, Erick Thohir, yang telah mengusulkan merger sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan perampingan jumlah perusahaan pelat merah.

Sebelumnya, Erick Thohir pernah menyampaikan bahwa merger KAI dan INKA merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah BUMN dari 47 menjadi 30 perusahaan. Tujuan utama dari penggabungan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan koordinasi antara kedua perusahaan, terutama dalam hal pengadaan dan produksi kereta api.

Salah satu contoh yang sering diangkat adalah proses pengajuan kebutuhan rangkaian kereta oleh KAI kepada INKA. Dengan adanya merger, diharapkan komunikasi dan koordinasi antara kedua belah pihak akan semakin lancar. Hal ini akan menghindari situasi di mana KAI membutuhkan gerbong baru namun tidak terkoordinasi dengan baik dengan INKA, atau sebaliknya, INKA tidak mengetahui kebutuhan KAI secara spesifik.

Erick Thohir juga menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir, INKA dan KAI telah menunjukkan peningkatan koordinasi. Namun, dengan penggabungan struktur korporasi, diharapkan koordinasi tersebut akan menjadi lebih sistematis dan efisien. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas layanan dan daya saing kedua perusahaan.

Rencana merger ini menjadi perhatian publik karena implikasinya yang luas terhadap industri perkeretaapian nasional. Dukungan dari Kementerian BUMN dan keterlibatan Danantara menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sinergi antara KAI dan INKA. Keberhasilan merger ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem perkeretaapian Indonesia dan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.

Proses merger ini tentu akan melibatkan berbagai tahapan dan pertimbangan yang matang. Kajian ekonomi dan legal yang komprehensif akan menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan. Selain itu, komunikasi yang efektif dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan, serikat pekerja, dan masyarakat, juga akan menjadi kunci keberhasilan merger ini.