ITC Mangga Dua di Tengah Sorotan AS Terkait Peredaran Produk Imitasi
Pihak pengelola ITC Mangga Dua memilih untuk tidak memberikan komentar terkait tuduhan yang dilayangkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai peredaran barang-barang imitasi di pusat perbelanjaan tersebut. Seorang perwakilan dari bagian Humas ITC Mangga Dua, Teguh, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan tanggapan atau pernyataan terkait isu tersebut. Meskipun demikian, Teguh menegaskan bahwa aktivitas perdagangan dan jumlah pengunjung di ITC Mangga Dua masih tergolong stabil.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah toko di ITC Mangga Dua menawarkan produk-produk yang menyerupai merek-merek ternama dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Sebagai contoh, sebuah toko menjual tas mini yang diklaim mirip dengan produk Louis Vuitton seharga Rp 350.000, padahal produk serupa di situs resmi Louis Vuitton Indonesia dijual dengan harga puluhan juta rupiah. Secara visual, tas tersebut memiliki kemiripan yang signifikan dengan produk aslinya.
Selain tas, beberapa toko juga menawarkan sepatu yang menyerupai merek Adidas dengan harga sekitar Rp 300.000. Namun, berbeda dengan tas, perbedaan antara sepatu imitasi ini dengan produk aslinya cukup kentara, terutama dari segi kualitas bahan dan kerapian pengerjaan. Sepatu merek lain juga dijual dengan harga sekitar Rp 500.000, yang secara tampilan mirip dengan aslinya meskipun dengan harga yang jauh lebih murah.
Seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui bahwa produk-produk bermerek yang dijual di ITC Mangga Dua sebagian besar bukan merupakan produk asli. Ia menambahkan bahwa sebagian besar barang-barang tersebut diimpor dari Cina. Selain tas dan sepatu, pakaian dengan desain yang meniru logo merek-merek terkenal seperti Prada, Fila, dan Givenchy juga banyak ditemukan.
Di samping produk-produk imitasi, ITC Mangga Dua juga menawarkan pakaian impor dari Korea Selatan dengan model-model yang unik, dengan harga mulai dari Rp 300.000 ke atas.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat telah menyampaikan kekhawatiran mengenai keberadaan Mangga Dua sebagai pusat peredaran barang-barang imitasi. Hal ini dianggap dapat menghambat hubungan dagang antara kedua negara. Dalam laporan tahunan National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang disusun oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Pasar Mangga Dua secara konsisten masuk dalam daftar pantauan prioritas otoritas perdagangan AS, bersama dengan beberapa pasar daring di Indonesia.
Walaupun Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menindak peredaran barang-barang imitasi, pelaku usaha di Amerika Serikat masih merasa khawatir dengan maraknya produk-produk palsu di kawasan Mangga Dua dan sekitarnya. Pemerintahan Donald Trump mendesak Indonesia untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap peredaran produk imitasi sebagai bagian dari diplomasi terkait perdagangan antara kedua negara, terutama di tengah tensi perang dagang yang sedang berlangsung.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat disarikan dari berita ini:
- Pengelola ITC Mangga Dua belum memberikan tanggapan terkait tuduhan peredaran barang bajakan yang dilayangkan oleh Donald Trump.
- Sejumlah toko di ITC Mangga Dua menjual barang-barang yang menyerupai merek-merek terkenal dengan harga yang jauh lebih murah.
- Pedagang mengakui bahwa sebagian besar produk bermerek yang dijual di ITC Mangga Dua bukan merupakan produk asli dan diimpor dari Cina.
- Pemerintah AS mengkhawatirkan keberadaan Mangga Dua sebagai pusat peredaran barang bajakan yang menghambat hubungan dagang.
- Pemerintahan Donald Trump mendesak Indonesia untuk bertindak lebih tegas terhadap peredaran produk imitasi.