Investigasi Keracunan Massal Siswa di Cianjur Usai Konsumsi Program Makan Bergizi Gratis Digelar

Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi perhatian serius. Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengambil langkah proaktif untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan anak-anak merupakan prioritas utama. "Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan," ujar Dadan.

Meski belum dapat memastikan secara definitif apakah keracunan tersebut disebabkan oleh menu makanan dari program MBG, BGN tengah menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi. Sampel tersebut diambil dari makanan MBG yang dimasak pada Senin, 21 April 2025. Hasil lab diperkirakan akan keluar dalam 10 hari ke depan. Pihak SPPG mengklaim bahwa makanan yang diolah telah memenuhi standar dan melewati proses yang seharusnya.

Sebagai langkah antisipasi, BGN berencana untuk:

  • Meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG.
  • Melakukan penyempurnaan sistem berskala nasional.
  • Mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital.
  • Meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.

Sebelumnya, puluhan siswa MAN 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG pada hari Senin. Sejumlah siswa bahkan harus dirawat di rumah sakit.

Salah seorang siswa MAN 1, Muhammad Reyhan, mengungkapkan bahwa ia mulai merasakan gejala keracunan sekitar pukul 14.30 WIB, setelah mengonsumsi nasi dan ayam suwir dari program MBG pada pukul 12.00 WIB. "Tadi siang sekelas makan MBG, isinya nasi dan ayam potong seperti ayam suwir. Setelah itu, sekitar jam setengah tiga mulai pusing, mata juga kunang-kunang. Saya kan pulang, begitu sampai rumah langsung muntah," kata Reyhan.

Menurut Reyhan, ayam suwir tersebut tercium sedikit berbau asam, namun tetap dikonsumsi karena dianggap sebagai bagian dari bumbu.